Penemuan Salo (Johannestijsmania altifron) Di SPTN I TN.Bukit Tigapuluh

Selasa, 05 November 2019

Indragiri Hulu, 5 November 2019. Daun payung, daun Sang, atau Salo (Johannesteijsmannia altifrons) adalah sejenis palem yang mempunyai daun yang besar, lebar, dan relatif kuat, biasanya tumbuh tunggal terdiri dari 20-30 daunan. Panjang daunnya 2,5 m dengan tepi yang keras dan berduri. Bercuping kecil dan berpangkal dengan urat ke pokok daun. Warna daun raksasa hijau dengan tepi daun bergerigi. Tekstur daun raksasa sangat kuat dan permukaannya mengkilat seperti daun kelapa. Bentuk daun raksasa meruncing diujung dan pangkal daun serta melebar dibagian tengah daun. Perbungaannya berbentuk malai, terletak di ketiak daun, bentuknya tegak. Pangkalnya berbentuk seludang, berukuran 40 × 20 cm. Brakteanya berjumlah 5-6, melanset, berukuran 10–20 cm. Bunganya putih, lunak, panjangnya 5 mm, berukuran 4 × 2 mm. Buahnya bulat, dengan permukaan kasar.pelepah daun mempunyai karakteristik berupa duri terbalik di kedua sisinya.

Penemuan tumbuhan salo diwilayah SPTN I berawal dari informasi petugas dilapangan yang menemukan adanya tumbuhan salo yang tumbuh diwilayah SPTN I tepatnya diwilayah Desa Semambu yang termasuk kedalam wilayah kerja Resort Suo-Suo, untuk memastikan kebenaran informasi tersebut maka pada akhir bulan Oktober 2019 lalu, tim dari SPTN I melakukan monitoring kelokasi ditemukannya tumbuhan Salo. Tim terdiri dari 3 (tiga) orang staf SPTN I dan 2 orang masyarakat desa setempat.

Untuk mencapai lokasi tumbuh tim memerlukan waktu hingga 2 hari perjalanan. Lokasi tumbuh Salo berada pada perbukitan dengan ketinggian 550 – 650 mdpl. dengan tingkat  kelembaban diatas 95% dan kemiringan ≥ 45%. Salo hidup berdampingan dengan tumbuhan Lipai (Licuala spinosa) sehingga bila ditemukan tumbuhan salo maka disekitarnya akan dijumpai tumbuhan Lipai, namun tidak sebaliknya.

Diharapkan dengan adanya penemuan tumbuhan Salo di wilayah SPTN I TN. Bukit Tigapuluh ini diharapkan dapat memberikan tambahan literatur  terkait karakteristik biotik dan fisik (iklim, suhu, kelembaban, tanah dan topografi) serta habitat tumbuhan Salo.

Untuk sekian lama tumbuhan unik ini dinyatakan hanya terdapat dan tumbuh di provinsi Riau dan Sumatera Utara, namun ternyata tumbuhan ini juga tumbuh di Provinsi Jambi. Tepatnya di wilayah kerja SPTN I TN. Bukit Tigapuluh.

Sumber: Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh

 

 

 

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini