Senin, 05 Agustus 2019
Palu, 3 Agustus 2019. Taman Nasioanal Lore Lindu (TNLL) kembali mendapat kunjungan dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir. Wiratno, M.Sc dalam rangka menyambangi masyarakat Dongi-dongi untuk melaksanakan dialog interaktif dengan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi Dusun Dong-dongi pada hari Jumat (2/8). Masyarakat Dongi-dongi tinggal di kawasan enclave yang secara administrstif berada di 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Sigi dan Poso. Dalam kunjungan yang pertama kalinya ke Dongi-dongi di Kabupaten Poso, Dirjen KSDAE didampingi oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL), Ir. Jusman beserta personil di wilayah tapak Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Makmur dan disambut dengan pagelaran adat diantaranya musik bambu, tarian rego dan persembahan kidung nyanyian dari kelompok perempuan dan anak-anak dari Sekolah Alam Dongi-dongi.
“Masyarakat Dongi-dongi mulai sekarang saya anggap saudara, sesama saudara kita harus bekerjasama” ujar Wiratno dalam dialog dengan masyarakat Dong-dongi. Dialog interkatif Dirjen KSDAE dengan masyarakat Dongi-dongi turut pula dihadiri oleh Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam Sulawesi Tengah, Camat Lore Utara, Sekretais Camat Palolo, Forum Petani Merdeka (FPM) dan LSM terkait serta masyarakat Dongi-dongi. Proses dialog berjalan cukup dinamis dengan diberikannya kesempatan perwakilan masyarakat Dongi-dongi menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Dirjen KSDAE dengan isu-isu yang diangkat terkait akses masyarakat Dongi-dongi dalam mengelola sumber daya alam yang ada di kawasan TNLL dan dukungan untuk penetapan Dusun Dongi-dongi menjadi Desa Definitif Ngata Katuvua Dongi-dongi.
Akhir dari dialog interaktif ini disepakati beberapa butir hasil rumusan bersama Dirjen KSDAE dan masyarakat Dongi-dongi yaitu; 1) BBTNLL bersama masyarakat Dongi-dongi berkomitmen untuk membangun wilayah Dongi-dongi dan mendukung pengelolaan TNLL secara kolaboratif; 2) BBTNLL bersama masyarakat Dongi-dongi melalui FPM bersepakat melestarikan kawasan hutan TNLL dan melakukan penutupan/penghentian aktivitas pertambangan di sekitar wilayah Dongi-dongi; 3) Dirjen KSDAE dan BBTNLL bersama FPM bersepakat mengakomodir wilayah Dongi-dongi menjadi Zona Khusus dan Zona Trdisional seluas 5.640 ha sesuai peta partidipatif yang dibuat oleh FPM; 4) Dirjen KSDAE dan BBTNLL bersama FPM mendukung dan mengawal proses usulan penetapan Dusun Dongi-dongi menjadi Desa Definitif Katuvua Dongi-dongi seluas 1.531 ha dimana 200 ha berada di Kab. Sigi dan 1.331 ha berada di Kab. Poso, sedangkan 5.640 ha sebagai wilayah kelola dari masyarakat di luar batas desa usulan dikelola dengan skema Kemitraan Konservasi dengan mendorong percepatan penetapan zona tradisional menjadi wilayah kemitraan konservasi sesuai Perdirjen No. 6 Tahun 2018; 5) Kemitraan Konservasi yang akan dibangun meliputi pengembangan wisata Danau Tauji, wisata minat khusus Ex-Pertambangan Tanpa Izin (PETI), pemberdayaan kelompok perempuan, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (damar, rotan, anggrek) dan pemulihan ekosistem berupa tanaman dengan jenis tanaman enau, kemiri, damar dan durian.” Semoga dengan kemitraan konservasi, BBTNLL dan masyarakat Dongi-dongi dapat bekerjasama dalam pengelolaan kawasan TNLL secara kolaboratif” ungkap Jusman.
Hari itu acara kunjungan Dirjen KSDAE dilanjutkan dengan penandatangan prasasti pencanangan gerakan menanam sejuta pohon di lokasi Dongi-dongi dan Ex-PETI TNLL serta penanaman pohon oleh Dirjen KSDAE sebagai awal dari gerakan ini. “Saya cinta masyarakat Dongi-dongi dan lestarikan hutan TNLL” secuplik pesan catatan kaki Dirjen KSDAE pada prasasti yang ditandatangani.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0