Selingkuh Sampai Gila, Program Baru TN Matalawa Berdayakan Masyarakat

Jumat, 26 Juli 2019

Waingapu, 26 Juli 2019 - Permasalahan yang kerap terjadi di sekitar kawasan hutan adalah ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan untuk penghidupan mereka sehari-hari. Kurangnya pengetahuan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan membuat mereka tidak dapat memaksimalkan sumber daya lain yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.

Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa) sebagai pengelola kawasan konservasi juga menghadapi masalah yang sama. Kawasan yang dikelilingi oleh masyarakat di sekitar kawasannya, membuat tingkat kerawanannya semakin tinggi. Oleh karena itu, Balai TN Matalawa terus berusaha meningkatkan kemampuan para tokoh masyarakat desa sehingga mereka mampu menularkan ilmu-ilmu yang didapat di lingkungan desanya.

Kali ini, Balai TN Matalawa membuat kegiatan dengan nama yang cukup unik, yaitu Selingkuh Sampai Gila. Nama kegiatan ini adalah kependekan dari ‘Selamatkan Lingkungan Hidup Sampai Terwujud Gerakan Insani Lestarikan Alam’. Kegiatan ini berisi berbagai macam pelatihan, diantaranya: pengolahan dan pembuatan jamu, pengenalan dan cara penanaman jenis-jenis toga (tanaman obat keluarga), pembuatan keripik, serta pembuatan probiotik dari gula sabu dan jantung pisang.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I yang mewakili Kepala Balai, Abdul Basit Nasriyanto, S.Hut, M.Sc, berlangsung selama 3 hari di Lewa, Sumba Timur. Peserta utama dari kegiatan ini oleh 7 kelompok Desa Penyangga TN Matalawa, yaitu masyarakat dari Desa Nangga, Wanggameti, Umamanu, Padiratana, Manurara, Hupumada, dan Katikuloku.

Kepala SPTN I menyampaikan rasa terima kasih kepada para fasilitator yang telah membimbing masyarakat dalam kegiatan ini. Dari kegiatan ini, para perwakilan masyarakat diharapkan dapat turut menularkan materi-materi yang telah diberikan kepada masyarakat sekitar tempat mereka tinggal. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki di sekitar tempat tinggal untuk meningkatkan taraf perekonomian mereka.

 

Sumber: Balai TN Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini