Konferensi Pers Penyelamatan Harimau Sumatera Yang Terperangkap

Rabu, 24 Juli 2019

Medan, 24 Juli 2019. Sehubungan terperangkapnya 1 (satu) individu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) pada kandang jebak di Desa Hutabargot Padang Lawas, pada Selasa, 16 Juli 2019, dan untuk menyampaikan informasi terkini kepada masyarakat luas, Balai Besar KSDA Sumatera Utara melakukan konferensi pers dihadapan para jurnalis/wartawan dari berbagai media, baik media cetak, elektronik maupun media on-line, pada Kamis 18 Juli 2019, di ruang rapat Balai Besar KSDA Sumatera Utara.

Sejumlah awak media hadir dalam konferensi pers dimaksud, diantaranya : Detik.com, CNN Indo TV, Trans TV, Metro Rakyat, TVRI, Waspada, LKBN Antara, Antara, Kitakini News, Medan Bisnis, Efarina TV, Sumut 24, Tagar News, Digtara.com, Digtara.TV, Metro TV, Kompas TV, Analisa Online, dan Kompas.com.

Konferensi Pers disampaikan Kepala Bidang Teknis, Ir. Irzal Azhar, M.Si., mewakili Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, didampingi Kepala Bagian Tata Usaha, Teguh Setiawan, S.Hut. Dalam paparannya, Ir. Irzal Azhar, M.Si., menyampaikan bahwa sebelum terperangkapnya harimau tersebut, terlebih dahulu terjadi konflik warga dengan Harimau Sumatera yang memakan korban jiwa, masing-masing : Abu Sali Hasibuan, warga Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas yang tewas mengenaskan pada tanggal 16 Mei 2019, dan Faisal Hendri Hasibuan, warga Desa Pagaran Bira Jae, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas yang mengalami luka kritis akibat serangan Harimau Sumatera, pada tanggal 26 Mei 2019.

Dalam menanggulangi konflik satwa ini, Tim Satgas Penanggulangan Konflik dari Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Pemkab Palas, Kepolisian, TNI dan lembaga mitra kerjasama, melakukan patroli bersama di lapangan, pemasangan camera trap, serta pembuatan kandang jebak. Dan hasilnya, pada tanggal 16 Juli 2019 dini hari, Harimau Sumatera yang meresahkan masyarakat tersebut masuk dalam perangkap/kandang jebak.

“Selanjutnya harimau yang kami beri nama “Palas” segera di evakuasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) di Padang, Sumatera Barat, dengan kondisi kaki kanan sebelah depan terluka, diperkirakan terkena jeratan. Keputusan mengevakuasinya ke PRHSD Sumatera Barat, mengingat Sanctuary Harimau Sumatera Barumun kondisinya tidak memungkinkan untuk menerima tambahan, karena sampai saat ini dihuni oleh 4 (empat) individu Harimau Sumatera, yaitu : Monang dan Gadis beserta 2 anaknya,” ujar Irzal.

Dengan terperangkapnya harimau ini, Balai Besar KSDA Sumatera Utara menyampaikan apresiasi atas peran serta dan dukungan dari semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian konflik dengan Harimau Sumatera di Padang Lawas. Secara khusus apresiasi disampaikan kepada Bupati Padang Lawas yang memberi perhatian serta terlibat langsung dalam upaya penanganan konflik, dan bahkan menetapkan konflik tersebut sebagai bencana daerah, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ikut andil membantu dalam hal pemberian bantuan beras kepada masyarakat di Dusun/desa terdampak, mengingat masyarakat tidak berani turun ke ladang/kebun.

Juga penghargaan dan terima kasih disampaikan kepada TNI, POLRI, Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya Sumatera Barat, Mitra BBKSDA Sumut (WCS-IP, GEF-UNDP Tiger Project dll),  serta masyarakat yang telah berperan aktif dalam upaya penyelesaian konflik, ujar Irzal.

Meskipun 1 (satu) individu Harimau Sumatera telah berhasil di evakuasi, Irzal tetap mengingatkan warga untuk tidak memasang jerat di hutan, tidak berburu dan tidak melakukan perbuatan/tindakan yang merusak kawasan hutan yang berdampak terhadap rusaknya habitat Harimau Sumatera.

Sumber : Ade Yunita - Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini