Dari Rilis Burung sampai Peresmian Rumah Singgah Kelompok SWAT Warnai Peresmian SPB

Rabu, 26 Juni 2019

Sofifi, 26 Juni 2019. Kemeriahan peresmian Suaka Paruh Bengkok (SPB) tak hanya berhenti dalam pengguntingan pita saja, melainkan agenda-agenda lain yang juga sangat menarik dan bersejarah bagi masyarakat desa sekitar maupun masyarakat suku Togutil yang mendiami kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Selesai pengguntingan pita sebagai tanda diresmikan dan telah dibukanya SPB, para tamu undangan dipersilahkan menuju ke Resort Tayawi guna melakukan pelepasliaran beberapa burung paruh bengkok, peresmian Bak Air untuk masyarakat suku Togutil sebagai bentuk dari produk jasa lingkungan, peresmian rumah baca, dan peresmian rumah singgah kelompok Sanggar Wisata Alam Tayawi (SWAT) yang terletak berdampingan dengan kantor Resort Tayawi.

Jenis burung paruh bengkok yang dilepasliarkan yaitu Kakatua putih sebanyak 4 (empat) ekor dan Nuri bayan sebanyak 6 (enam) ekor. Pelepasliaran tersebut dilaksanakan oleh Kepala Balai KSDA Ambon dan Asisten I Setda Provinsi Maluku Utara yang disaksikan oleh Direktur KKH dan tamu undangan lainnya.

Bak air atau sumber air Gigi Unu merupakan hasil dari projek perubahan Kepala SPTN Wilayah I Weda, Raduan. Bak penampung air ini ditujukan untuk masyarakat suku Togutil dan sebagai sumber air jernih untuk kebutuhan petugas Resort Tayawi dan Kelompok SWAT dalam melayani pengunjung.

Rumah baca rimba merupakan rumah baca untuk masyarakat suku Togutil yang notabene belum mengenyam pendidikan. Rak-rak buku tersebut di isi dengan buku anak-anak dan beberapa buku terkait lingkungan. Dengan adanya rumah baca ini diharapkan masyarakat suku Togutil mampu untuk membaca dan menulis serta memiliki pengetahuan tambahan.

Rumah Singgah kelompok SWAT di bangun berkat kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh Balai TNAL. Kelompok tersebut mendapatkan bantuan berupa pembuatan rumah singgah dan peralatan outdoor lainnya. Bangunan ini di buat karena pengunjung Resort Tayawi selalu menanyakan tempat untuk menginap sebelum menjelajah taman nasional.

Direktur KKH secara simbolis juga meresmikan rumah baca bagi masyarakat Desa Tukur-Tukur pada wilayah kerja SPTN Wilayah III Subaim dan kantor Resort Lolobata yang merupakan bangunan pinjam pakai ex-PNPM dari Kecamatan Wasile Tengah.

Sumber : Akhmad David Kurnia Putra – Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata

 

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini