Resmi, Maluku Utara Memiliki Suaka Paruh Bengkok Terbesar di Indonesia

Rabu, 26 Juni 2019

Sofifi, 25 Juni 2019. Setelah melewati beberapa tahapan yang panjang, akhirnya Suaka Paruh Bengkok (SPB) di Maluku Utara kemarin (24/06) telah diresmikan oleh Gubernur Maluku Utara di ruang rapat kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara dengan penandatanganan prasasti peresmian. Proses peresmian dilanjutkan dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Asisten I Setda Provinsi Maluku Utara di SPB di Desa Koli, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan. Gubernur Provinsi Maluku Utara.

Acara pengguntingan pita dan pembukaan perdana SPB berlangsung dengan sangat meriah. Terlihat warga masyarakat sekitar sudah berdatangan dan menunggu acara peresmian suaka yang akan menjadi salah satu ikon daerah Maluku Utara ini. Fasilitas umum pada suaka juga sudah digunakan warga untuk menjual produk pertanian dan produk olahan lokal. Saat Para tamu undangan mulai memasuki pintu gerbang SPB, mereka disambut dengan tarian selamat datang adat Maluku Utara..

Sebelum acara pengguntingan pita, Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) menyampaikan dalam sambutannya bahwa SPB ini di bangun untuk kegiatan konservasi burung jenis paruh bengkok Maluku Utara. Beliau juga berharap agar masyarakat dan para pihak mendukung pengelolaan SPB ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Kepala Balai juga menyampaikan bahwa Suaka Paruh Bengkok Taman Nasional Aketajawe Lolobata ini yang pertama dan terbesar di Indonesia.

 

“Kalau untuk Pusat Rehabilitasi Satwa (PRS) paruh bengkok memang PRS Masihulan di Masohi, Ambon yang pertama, tapi kalua sebagai Suaka Paruh Bengkok, kita (TNAL) yang pertama dan terbesar di Indonesia”, kata Wahyudi, Kepala Balai TNAL.

Setelah peresmian, para tamu undangan dari para pihak dan masyarakat turut melihat seluruh sarana yang di bangun dalam SPB, termasuk gedung Pusat Informasi yang di bangun oleh PT Antam, Tbk beserta bahan promosinya. Dalam Pusat Informasi, pengunjung dapat memperoleh informasi seputar dunia fauna khususnya burung-burung paruh bengkok. Selanjutnya para tamu undangan berkeliling dan menikmati pemandangan SPB dari ketinggian, yaitu dengan menaiki jembatan gantung atau canopy trail dengan dipandu oleh Koordinator SPB, Gunawan Simanjuntak.

 

Setelah acara peresmian, dilakukan pelepasliaran burung paruh bengkok sebanyak 10 (sepuluh) ekor di Resort Tayawi yang berjarak sekitar 2 Km dari SPB.

Sumber: Akhmad David Kurnia Putra - Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Foto oleh:
Akhmad David KP - Balai TN Aketajawe Lolobata

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini