Ganti Tahun, Pendakian Merapi Hanya sampai Pasar Bubar

Senin, 28 Desember 2015

Yogyakarta - Para pendaki yang akan ke Gunung Merapi di penghujung tahun, tidak diperbolehkan mendaki hingga ke puncak. Sebab, meskipun status gunung aktif itu normal, masih banyak bebatuan yang labil dan membahayakan jika diinjak. Lagi pula, hujan yang sering mengguyur puncak gunung bisa melepaskan bebatuan yang ada di sekitar kawah.

"Pendaki tetap hanya diperbolehkan hingga sampai Pos Pasar Bubar, tidak boleh ke atasnya. Ikuti petunjuk dan jalur yang sudah dibuat," kata Kusdaryanto, Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, Jumat, 25 Desember 2015.

Ia menambahkan, pihak Taman Nasional Gunung Merapi telah membuat jalur pendakian. Jalur itu juga diberi petunjuk, tujuannya supaya para pendaki aman dari bahaya yang sewaktu-waktu muncul.

Menurut Kusdaryanto, saat ini tidak ada kenaikan aktivitas gunung api aktif itu. Baik dari sisi seismik maupun deformasinya. Namun memang ada gempa guguran beberapa kali dalam satu pekan. Itu sangat normal untuk aktivitas gunung api yang sangat aktif ini.

Soal keluarnya asap dari puncak gunung atau kawah, itu juga normal untuk ukuran gunung api aktif. Akhir-akhir ini memang gunung Merapi sering mengembuskan asap. Asap itu hanya berupa uap air akibat hujan yang mengguyur kawah. "Karena ada tekanan gas dari dalam dan kawah sudah ada retakan sehingga terlepas," katanya.

Pihak Taman Nasional Gunung Merapi menyatakan pada pergantian tahun ini, pihaknya akan membatasi jumlah pendaki, yaitu hanya 2.500 orang. Pembatasan itu juga sudah dikoordinasikan dengan pihak tim pencari dan penyelamat (search and rescue).

"Semua pendaki harus melalui pos pemeriksaan. Selain akan dibatasi juga akan didata siapa saja yang mendaki," kata Kepala Subbagian Tata Usaha Taman Nasional Gunung Merapi Tri Atmojo.

Pos pendakian ada di Pos Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Para pendaki diminta untuk menyiapkan segala sesuatu untuk pendakian. Selain fisik yang sehat juga bekal dan alat-alat penunjang pendakian apalagi setiap hari terjadi hujan.

Sumber: traveltempo.co

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini