Balai TN Wakatobi Peringati Hari Keanekaragaman Hayati Dengan Pelepasliaran Tukik

Jumat, 24 Mei 2019

Tomia, 22 Mei 2019. Dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Dunia tahun 2019 (International Day For Biological Biodiversity) yang jatuh pada tanggal 22 Mei, Balai Taman Nasional Wakatobi melalui Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III melakukan pelepasliaran 236 (dua ratus tiga puluh enam) ekor tukik (anak penyu) di Pantai Huntete, Desa Kulati, Resort Tomia Timur. Tukik yang dilepasliarkan terdiri dari 196 (seratus Sembilan puluh enam) ekor jenis penyu hijau (Cheloniamydas) dan 40 (empat puluh) ekor jenis penyu sisik (Eretmochelysimbricata). Tukik tersebut merupakan hasil pengelolaan demplot penetasan semi alami spesies penyu yang terdapat di Kelurahan Waha, Resort Tomia, SPTN Wilayah III.

Telur-telur yang berpotensi rusak akibat terkena air laut saat pasang maupun ancaman lainnya dipindahkan (direlokasi) dari sarang alami ke demplot untuk ditetaskan secara semi alami. Setelah telur menetas, tukik kemudian dilepasliarkan kembali ke habitatnya.

Sejak di bangun tahun 2011, demplot penetasan semi alami spesies penyu Balai Taman Nasional Wakatobi telah melepasliarkan sebanyak 4.559 ekor tukik, yang terdiri dari 4.088 (empat ribu delapan puluh delapan) ekor jenis penyu hijau (Cheloniamydas) dan 471 (empat ratus tujuh puluh satu) ekor jenis penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Penyu hijau dan penyu sisik merupakan 2 (dua) jenis penyu yang dapat ditemukan di Taman Nasional Wakatobi.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (KSPTN) Wilayah III (Chris Awang) mengatakan, “peningkatan populasi penyu di Taman Nasional Wakatobi merupakan program prioritas, sehingga upaya untuk meningkatkan populasinya di alam akan terus dilakukan.”

Kedepannya, Balai Taman Nasional Wakatobi akan terus melakukan kegiatan peningkatan populasi penyu, salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat yang berada di sekitar pulau yang menjadi lokasi bertelurnya penyu.

Sumber: Parulian Situmorang-Balai Taman Nasional Wakatobi.

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini