Eksotisme Anggrek Thrixspermum subulatum di Taman Nasional MerBeti

Rabu, 10 April 2019

Jember, 9 April 2019. Salah satu bunga anggrek hasil domestikasi Balai Taman Nasional Meru Betiri (TN MerBeti) mekar. Kemarin, anggrek jenis Thrixspermum subulatum pada batang pohon bungur di halaman kantor Balai TN MerBeti ditemukan sedang mekar sebanyak 3 (tiga) kuntum bunga.

Thrixspermum subulatum merupakan jenis anggrek epifit, dengan batang biasanya panjangnya sekitar 1 (satu) m, dan kadang-kadang lebih panjang, dapat mencapai dua kali ukuran panjang biasanya, menjuntai dari batang-batang pohon. Anggrek ini mempunyai akar aerial yang muncul dari batang. Daun ± 9 x 1,5 cm, tebal, dan berdaging. Jumlah bunga 3-7 kuntum, pada umumnya mekar bersamaan. Bunga lebar 1,8 cm, berwarna kuning muda dengan oranye muda pada bagian bibir, wangi (Nurfadilah, 2008). Keindahan bunga anggrek yang mekar ini hanya dapat dinikmati selama satu hari. Saat ditemukan hari ini, bunga sudah mulai layu.

Anggrek Thrixspermum subulatum penyebarannya di Resort Bandealit TN MerBeti. Selain anggrek jenis ini, Menurut  Puspaningtyas (2007) di Resort Bandealit pada ketinggian di bawah 100 m dpl., terdapat juga 25 jenis anggrek yang tercakup dalam 20 marga.  Berdasarkan habitusnya kurang lebih ada  20 jenis anggrek epifit dan 5 jenis lainnya anggrek tanah. Kemelimpahan Thrixspermum subulatum di Resort Bandealit sebesar 3,23 %.

Thrixspermum subulatum memiliki beberapa pohon inang antara lain Bungur  (Lagerstroemia speciosa), Jati (Tectona grandis), Mangga (Mangifera indica), dan Puspa (Schima wallichii). Anggrek cenderung hanya memilih jenis inang yang berkulit kasar sehingga dapat menahan serasah lebih banyak dibanding pohon yang berkulit licin. Umumnya kulit kayu yang berongga dan empuk dengan permukaan yang kasar akan menahan air lebih baik, dan adanya celah-celah/ rongga-rongga memungkinkan biji anggrek mudah tersangkut. Kehadiran jenis-jenis pohon tersebut di kawasan Resort Bandealit, TN MerBeti sangat penting bagi kelestarian populasi anggrek yang berasosiasi dengan pohon tersebut.

Penulis : Puput P Widiyatmanto dan Iva Tri Lindasari Balai Taman Nasional Meru Betiri

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini