Induk dan Bayi Orangutan Berhasil Diselamatkan

Sabtu, 30 Maret 2019

Bontang, 28 Maret 2019. Balai TN Kutai kembali melakukan kegiatan penyelamatan satwa dilindungi orangutan (Pongo pygmaeus morio). Pada tanggal 25 Maret, pukul 16.15 WITA Balai Taman Nasional Kutai mendapat laporan dari masyarakat kelurahan Guntung Kota Bontang perihal adanya orangutan yang berada di kebun masyarakat dekat pemukiman. Tim WRU Balai Taman Nasional Kutai menuju ke lokasi konflik untuk melakukan pengecekan lokasi konflik didampingi dengan warga setempat. Dari hasil pengecekan, tim menemukan keberadaan 2 individu orangutan yakni induk dan anak yang masih digendong.

Setelah orangutan diamati dan dipastikan tidak berpindah sarang lagi, pukul 20.30 WITA tim WRU Balai Taman Nasional Kutai segera melaporkan hasil pengecekan lokasi konflik kepada Kepala Balai Taman Nasional Kutai dan berkoordinasi dengan BKSDA Kalimantan Timur. Tim BKSDA Kalimantan Timur merespon cepat dan langsung berangkat ke Bontang. Pukul 02.00 WITA Tim WRU BKSDA Kalimantan Timur sampai di Kota Bontang dan menurut informasi, BKSDA Kalimantan Timur telah menindak lanjuti laporan tersebut dan hasil koordinasi dengan dokter hewan BKSDA Kaltim merekomendasikan Tim BOS-F dalam penanganan orangutan tersebut.

Pukul 04.30 WITA Tim WRU Balai TN Kutai dan Tim WRU BKSDA Kaltim melakukan pemantauan orangutan tersebut sebelum Tim BOSF tiba agar dalam kegiatan penyelamatan dapat berjalan dengan baik. Pukul 21.00 WITA Tim BOS-F sampai di Kota Bontang dan langsung ke lokasi konflik satwa untuk melakukan pengamatan. Dikarekanan hari sudah malam, maka Tim BOSF merekomendasikan untuk penanganan evakuasi satwa dilaksanakan besok harinya (27 Maret 2019).

Pada tanggal 27 Maret 2019 pukul 04.45 WITA Tim WRU Balai TN Kutai, tim WRU BKSDA Kaltim dan tim BOSF sudah berada di lokasi dan memulai dengan persiapan evakuasi satwa. Pukul 10.43 WITA induk orangutan telah berhasil dievakuasi, adapun anak orangutan berhasil memisahkan diri dari induknya. Ketiga tim berhasil menyelamatkan induk orangutan yang berumur ± 20 tahun, namun terdapat luka-luka baru dan lama di beberapa bagian tubuh seperti di bagian tubuh, leher, tangan, jari dan kaki yang diperkirakan dari benda tajam. Untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut maka orangutan akan dibawa ke Klinik Yayasan BOSF Samboja. Adapun anak dalam keadaan sehat dan diperkirakan berumur ± 3 tahun.

 

Sumber: Balai TN Kutai 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini