Kecap Majalengka, Buah Tangan Pelancong Wisata Alam Gunung Ciremai

Kamis, 28 Maret 2019

Kuningan, 28 Maret 2019. Kecap Majalengka telah melegenda karena cita rasa yang khas. Usianya telah puluhan tahun. Selain itu, kecap ini terkenal karena tetap mempertahankan cara pembuatan yang tradisional. Ada dua merek kecap yang melegenda di Majalengka. Merek tersebut yakni cap Maja Menjangan (MM) dan Segi Tiga. Keduanya buatan asli Majalengka dan diproduksi secara rumahan. Kecap cap Maja Menjangan (MM) merupakan kecap tertua di Majalengka. Sejak 1940 kecap ini telah ada. Melalui tangan H. Saad, kecap Maja Menjangan (MM) hingga kini masih bertahan dan disukai lidah masyarakat. Sementara kecap cap Segi Tiga mulai diproduksi pada 1958. Ketika itu ada tiga orang pemrakarsa terciptanya kecap cap Segi Tiga. Mereka adalah H. Lukman, Endek, dan Aman. Dari tiga orang itulah kemudian tercetus merek Segi Tiga. Dua merek kecap tersebut menawarkan rasa yang sama. Ada kecap asin, manis sedang, dan kecap manis. Pada tiga rasa itu, cita rasa kedelai hitamnya benar-benar terasa. Selain rasa kedelai yang kental, dua merek kecap ini tahan lama. Bahkan bisa bertahan sampai dua tahun. Padahal, dua merek kecap itu dibuat tanpa bahan pengawet.

Agar kecap bisa bertahan lama, sang produsen memiliki cara tradisional. Bukannya mencampurkan bahan pengawet kimia, namun mencampurkan garam dalam jumlah banyak pada olahan kecap saat proses fermentasi. Garam dalam jumlah banyak saat fermentasi mampu menjadi bahan pengawet agar kecap tak mudah basi. Karena masih tradisional, proses pembuatan dua merek kecap ini dilakukan secara manual. Tidak ada mesin yang membantu, hanya tangan para pegawai yang berperan. Bahkan untuk memasaknya pun masih menggunakan kayu bakar. Begitu juga wadah tempat kecap telah jadi maupun saat penyaringan dan fermentasi. Wadah terbuat dari kayu jati yang dibentuk menyerupai ember. Sementara untuk mengeringkan kedelai, sinar matahari merupakan andalan. Tak heran, cuaca sangat menentukan produksi kecap di Majalengka. Sebab jika mendung atau hujan, penjemuran kedelai akan memakan waktu. Akhirnya proses produksi memakan waktu lebih lama.

Dua merek kecap ini bisa ditemui dengan mudah di sentra oleh-oleh atau pasar-pasar tradisional dan kios di Majalengka. Biasanya dikemas dengan botol berbagai ukuran. Ada isi 140, 250, 300, 500 dan 600 mililiter (ml). Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai 3.400 hingga 11.000 rupiah per botol. Kecap Majalengka adalah salah satu buah tangan yang bisa sobat bawa dan nikmati. So, bila sobat berwisata alam di gunung Ciremai jangan lupa ya dengan kecap Majalengka [Teks & foto © Gandi-BTNGC | 032019].

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini