BBKSDA Papua Barat Inisiasi Pembentukan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat

Kamis, 28 Maret 2019

Sorong, 26 Maret 2019. Satu dari 10 cara baru kelola kawasan konservasi di Indonesia yang dicanangkan oleh Direktur Jenderal KSDAE adalah “Masyarakat Sebagai Subyek”, dimana harapannya masyarakat menjadi pelaku utama dalam berbagai model pengelolaan kawasan konservasi. Dibandingkan luas wilayah kawasan konservasi yang berada di wilayah kerja Balai Besar KSDA Papua Barat mencapai 1.753.184,98 ha dengan jumlah desa penyangga sebanyak 377 desa dan Penyuluh Kehutanan yang ada hanya berjumlah 6 orang, peran masyarakat yang disekitar kawasan konservasi  sangat penting untuk mendukung kinerja penyuluhan kehutanan dalam menjawab berbagai tantangan pengelolaan kawasan konservasi di wilayah Papua Barat.

Melihat potensi masyarakat yang ada di sekitar kawasan konservasi, Balai Besar KSDA Papua Barat menginisiasi pembentukan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) yang dilaksanakan selama dua hari (25-26/3/2019) di Hotel M Kyriad Sorong. Peserta PKSM berjumlah 25 orang yang berasal dari 7 (tujuh) kampung yang berada di daerah penyangga kawasan konservasi di Papua Barat. PKSM yang dibentuk merupakan penyuluh kehutanan dari unsur masyarakat pertama di wilayah Papua Barat.

Kegiatan pembentukan PKSM resmi dibuka oleh Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat pada tanggal 25 Maret 2019 yang memberikan arahan bahwa pengelolaan kawasan konservasi di Papua Barat kedepannya harus dapat meningkatkan partisipasi masyarakat daerah penyangga sehingga mampu untuk menjaga kelestarian hutan dan mampu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan potensi dan kearifan lokal yang dimiliki. Diharapkan kegiatan penyuluhan kehutanan yang berlangsung di lingkup wilayah kerja Balai Besar KSDA Papua Barat dapat berjalan semakin efektif dengan keberadaan PKSM mengingat keterbatasan SDM Penyuluh Kehutanan PNS yang dimiliki Balai Besar KSDA Papua Barat saat ini.

Hadir sebagai narasumber Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat, Ir. Basar Manullang, M.M yang memberikan arahan terkait kebijakan KSDAE dalam pembinaan daerah penyangga di lingkup wilayah kerja Balai Besar KSDA Papua Barat. Hadir pula Owner Baloeran Ecolodge, Muhammad Nurdin Razak, M.Sc yang membagikan berbagai pengalamannya dalam melakukan pengembangan masyarakat berbasis ekowisata yang dengan kerja kerasnya telah mampu mengenalkan dan mengembangkan ekowisata di daerahnya ke kancah internasional sekaligus mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat disekitarnya.

Pembekalan diberikan juga oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sorong, Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Papua Barat, Flora Fauna Internasional dan praktisi pemberdayaan masyarakat di Papua Barat yang keseluruhannya diharapkan mampu menjadi bekal awal dalam memberikan gambaran terkait aplikasi kegiatan penyuluhan kehutanan untuk pengembangan masyarakat.

Hari kedua pembekalan para peserta juga dibekali berbagai regulasi, teknik dan metode penyuluhan kehutanan yang diberikan oleh para fasilitator dari tim penyuluh kehutanan Balai Besar KSDA Papua Barat dengan melakukan simulasi dan praktik langsung secara partisipatif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan profesionalitas PKSM. Adanya PKSM diharapkan dapat meningkatkan kinerja penyuluhan kehutanan di daerah penyangga kawasan konservasi.

Sumber: BBKSDA Papua

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini