Jamur Tiram dan Sayur Hidroponik Binaan Balai Besar KSDA Sumut

Kamis, 28 Maret 2019

Pematangsiantar, 27 Maret 2019. Setelah meresmikan penggunaan kantor Bidang Konservasi Wilayah II Pematangsiantar, pada Rabu 20 Maret 2019, Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara melanjutkan kunjungan kerja ke kelompok masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan masyarakat  desa penyangga kawasan konservasi di bidang Konservasi Wilayah II Pematangsiantar, pada Kamis 21 Maret 2019.

Diawali dengan mengunjungi kelompok hidroponik yaitu Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Lestari Dongan Desa Lobu Rappa, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan. Pengembangan usaha ekonomi budidaya tanaman sayuran-sayuran dan buah oleh kelompok ini dimulai pada bulan Oktober 2018. Setelah mendapat pelatihan tentang hidroponik, hasilnya cukup lumayan bahkan permintaan sayuran terutama jenis kangkung dan selada sangat tinggi, sampai-sampai kelompok kewalahan untuk memenuhinya.

Tidak hanya itu, hidroponik KSM. Lestari Dongan beberapa kali mendapat kunjungan dari Kecamatan Aek Songsongan dan Desa Lobu Rappa. Hidroponik KSM. Lestari Dongan telah menginsipirasi Kecamatan Aek Songsongan untuk membuat demplot hidroponik. Demplot hidroponik KSM. Lestari Dongan ternyata juga satu-satunya yang ada di Kecamatan Aek Songsongan dan sekitarnya.

Tidak jauh dari demplot hidroponik KSM. Lestari Dongan, Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara melanjutkan kunjungan ke Kelompok Budidaya Jamur Tiram yang diusahai oleh Kelompok Tani Dos Roha Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir. Hasil dari jamur tiram ini cukup lumayan hanya saja terkendala dalam pemasarannya, sehingga akhirnya jamur tersebut terpaksa dipanen dan diberikan sebagai makanan ternak. Kelompok Tani Dos Roha sudah mencoba untuk memasarkannya ke pasar tradisional Balige, memang ada peminat, hanya saja berat diongkos kirim.

Dari Kelompok Tani Dos Roha, selanjutnya Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara mengunjungi Kelompok Tani Lammaju di Desa Lumban Pinasa, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba Samosir. Bentuk pemberdayaan kelompok ini adalah budidaya lebah madu. Budidaya lebah madu ini belum menghasilkan, namun Kelompok Tani Lammaju tetap berkomunikasi dengan Bidang KSDA Wilayah II Pematangsiantar dan masih berusaha mencoba beberapa treatment.

Kunjungan terakhir Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara di lakukan ke Kelompok Simardasar Desa Lumban Pinasa Saroha, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba Samosir yaitu budidaya Bebek. Usaha ternak bebek ini terlihat kurang berjalan efektif, sepertinya bebek-bebek tersebut tidak dapat beradaptasi dengan udara dingin di lokasi tersebut.

Setelah mengunjungi keempat Kelompok Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Kerja Bidang KSDA Wilayah II Pematangsiantar, Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara berpesan untuk tetap semangat dalam menjalankan dan mengembangkan usaha produktifnya masing-masing, Bidang KSDA Wilayah II Pematangsiantar diminta untuk selalu selalu mendampingi.

Sumber : Lisbeth Manurung - Penyuluh Kehutanan Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini