Evakuasi Siamang yang Tergantung di Kabel Aliran listrik Oleh Tim Balai TN Batang Gadis

Sabtu, 16 Maret 2019

Mandailing Natal, 16 Maret 2019. Berawal dari informasi dan laporan masyarakat adanya satwa siamang tersengat dan tergantung di kabel listrik, Tim Balai Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) segera bersama dengan petugas PLN Muarasoma melakukan evakuasi Siamang yang tergantung di kabel aliran listrik di wilayah Desa Tanobato Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal (kiri kanan jalan merupakan kawasan hutan lindung); Kondisi satwa ditemukan sebagian terbakar dan sudah membusuk, untuk mencegah timbulnya penyakit dari satwa tersebut maka dilakukan pemusnahan dengan menguburkannya di Panyabungan (dilengkapi BAP Pemusnahan dan LK non Pro Justitia).

Evakuasi satwa siamang di Tanobato adalah hasil upaya dan kerja keras dari berbagai pihak (Balai TNBG bersama PLN, BBKSDA Sumut, Pemda, Masyarakat, Drh serta Kepolisian setempat). Kondisi kawasan hutan terfragmentasi dan kebutuhan pembangunan strategis yang tidak terelakkan perlu disikapi sehingga sejalan dan harmonis dengan ekosistem sekitarnya serta lingkungan secara umum.   Ucapan terimakasih kepada respon cepat dari semua pihak.

Siamang atau Symphalangus syndactylus adalah kera hitam yang berlengan panjang, dan hidup pada pohon-pohon. Pada umumnya, siamang sangat tangkas saat bergerak di atas pohon, sehingga tidak ada predator yang bisa menangkap mereka. Siamang telah terdaftar sebagai satwa terancam punah (endangered) oleh IUCN Red List. Hal ini disebabkan karena banyaknya penangkapan siamang yang dijadikan pasaran penjualan hewan pemeliharaan. Untuk mencegah punahnya siamang, diperlukan campur tangan pemerintah dalam menjadikan keberadaan siamang sebagai objek wisata dan riset sehingga mendatangkan manfaat bagi daerah tanpa harus mengganggu atau menangkap satwa tersebut.

Mayoritas siamang yang tersisa di dunia ditemukan di Sumatera. Meski terdapat populasi lain di daratan Asia, yaitu Semenanjung Malaysia dan Thailand, meski para konservasionis masih memperdebatkan apakah kedua populasi tersebut (yang ada di Sumatera dan daratan Asia) mewakili dua sub spesies yang terpisah.

Sumber : Balai Taman Nasional Batang Gadis

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini