Ada Apa Di Balik "Bedah Buku Menggapai Puncak Ciremai, Atap Tertinggi Jawa Barat"

Jumat, 08 Maret 2019

Jakarta, 7 Maret 2019. Selepas gegap gempitanya "opening ceremony" Indonesia Outdor Festival (Indofest) 2019, digelar "talkshow” interaktif "Bedah Buku Menggapai Puncak Ciremai, Atap Tertinggi Jawa Barat".

Secara interaktif, “talkshow” ini dipandu oleh Kuswandono, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dengan menghadirkan beberapa narasumber yang memiliki 'ikatan batin' dengan gunung Ciremai.

Ir. Wiratno, MSc, Direktur Jenderal KSDAE, Harley Bayu Sastha, penulis buku & penggiat alam bebas, Medina Kamil, eks Presenter Jejak Petualang, dan Yusuf "Oeblet", budayawan nasional kelahiran kaki gunung Ciremai adalah narasumber dimaksud.

Semua narasumber sepakat memberikan apresiasi terhadap penyusunan buku ini karena mampu menjawab tuntutan para petualang pendakian milenial akan sebuah panduan yang utuh dan penuh makna dalam menjelajahi trek pendakian gunung Ciremai.

"Prinsipnya, seorang pendaki yang hebat bukan hanya yang mampu menaklukan puncak gunung. Tapi mampu juga untuk tidak ‘nyampah’ di gunung. Itu yang terpenting dalam pengelolaan pendakian gunung Ciremai", kata Wiratno, Direktur Jenderal KSDAE.

Hal itu diamini Yusuf "Oeblet", budayawan nasional kelahiran Cilengkrang, kaki gunung Ciremai, "Bila dibandingkan dengan tahun 1970an, pengelolaan pendakian gunung Ciremai sekarang lebih maju dan relatif lebih bersih dari sampah serta yang terpenting adalah mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat di kaki gunungnya".

Sementara Harley Bayu Sastha selaku penulis buku mengatakan, "Dari sekian banyak ‘spot’ pendakian gunung di Indonesia, Ciremai memiliki nilai keunikan tersendiri yang membuat dirinya merasa tertantang untuk ikut menorehkan sebuah karya penuh makna bagi para pendaki”.

Setali tiga uang, Medina Kamil mengutarakan bahwa Ciremai memiliki kesan tersendiri dalam perjalanan hidupnya. Ciremai merupakan gunung yang pertama kali berhasil didaki dengan berbagai cerita "chemistry" dan eksotisme keindahan alamnya.

Di penghujung “talkshow”, audiens dimanjakan dengan klip video yang menceritakan perjalanan singkat penyusunan buku pendakian ini.

Untuk menarik minat pengunjung Indofest mengikuti “talkshow” ini, disela-sela dan diakhir sesi dilakukan kuis interaktif yang menyuguhkan beragam hadiah menarik, termasuk buku “Menggapai Puncak Ciremai, Atap Tertinggi Jawa Barat".

Yang penasaran dengan buku ini serta informasi detail terkait pendakian gunung Ciremai melalui 4 jalur pendakian yang ada, yaitu Linggajati, Linggasana, Palutungan dan Apuy. Ayo segera kunjungi “booth“ Balai TNGC nomor 67 di Indofest 2019, JCC Jakarta. Setiap hari disediakan buku gratis dan hadiah menarik lainnya dengan mengikuti kuis “on-site”.

Oh ya, selamat kepada para pemenang hadiah yang berhasil menjawab pertanyaan narasumber dengan tepat. Semoga hadiahnya bermanfaat bagi sobat [teks © Eska NS, foto © Momon Biro Humas KLHK-BTNGC| 032019].

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

pramono anung
mohon maaf buku ini apakah dibiayai oleh uang negara ?? kenapa susah sekali didapatkan yang konon katanya diberikan secara gratis tapi syaratnya harus organisasi dll...kesannya kaya menghambur hamburkan dana negara jika sangat dipersulit buat mendapatkan buku ini. ya minimal mending dijual di kantornya taman nasional atau di pos perijinan. saya kemaren kesana Ya Allah ribetnya bukan maen buat dapetin 2 biji saja. aaahh kaya gini bu Menteri tau gak ya...uang negara digunakan untuk sesuatu yang sangat sulit...eh tapi gak tau juga jika memang buat pencitraan saja . semoga pikiran saya salah dan mohon maaf. dan silahkan diklarifikasi postingan saya.