Meningkatkan Kapasitas Masyarakat Desa, TN Matalawa Mengadakan Pelatihan Produksi Jamu

Kamis, 17 Januari 2019

Waingapu, 17 Januari 2019. Cara kelola baru kawasan konservasi yang dicetuskan oleh Direktur Jenderal KSDAE dengan mengedapankan masyarakat sebagai subjek, benar-benar coba diterapkan dalam pengelolaan Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa). Pelatihan kepada masyarakat yang tinggal di pinggir kawasan TN Matalawa terus dikembangkan di beberapa titik, dan kali ini yang memperoleh pelatihan adalah kelompok masyarakat Pinggi Wangga Wundut. Mereka selama ini mengambil hasil hutan bukan kayu (HHBK) di zona tradisional berupa kunyit dan langsung dijual kepada para pembeli tanpa proses pengolahan apapun.

Untuk meningkatkan nilai jual bahan tersebut, para penyuluh TN Matalawa yang dipimpin oleh Diecky Arif Rahman, S.Hut, memberikan pelatihan pembuatan jamu kepada para masyarakat. Pelatihan ini juga dipandu oleh instruktur berpengalaman dari Forum Jamatada, sebuah LSM yang bergerak dalam pelestarian kawasan hutan di Pulau Sumba. Pengolahan kunyit menjadi jamu ini tidak hanya berbentuk cair tapi juga serbuk sehingga mudah dipasarkan.

Kepala Balai TN Matalawa, Maman Surahman, S.Hut, M.Si menyampaikan pesan bahwa dengan meningkatnya nilai jual kunyit juga akan membantu perekonomian masyarakat. Selain itu, Balai TN Matalawa pun telah menyiapkan kios-kios yang ada di tiga Kabupaten untuk membantu penjualan komoditi yang telah diproses oleh masyarakat sekitar kawasan TN Matalawa.

(dpn/mtlw)

Sumber: Balai TN Matalawa

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini