Warga Tumbang Samba-Katingan Dengan Kesadaran Sendiri Serahkan Owa / Kalaweit Pada BKSDA Kalimantan Tengah

Selasa, 15 Januari 2019

Katingan, 7 Januari 2019. Wildlife Rescue Unit SKW I Palangka Raya telah menerima penyerahan Owa / Kalaweit di Desa Tumbang Samba. Sebelumnya, pada tanggal 5 Januari 2019, Staf SKW I Palangkaraya menerima laporan bahwa ada warga Desa Tumbang Samba An. Bapak Bungai ingin menyerahkan Owa yang telah dipeliharanya selama 2 tahun. Berdasarkan informasi, Owa tersebut ditemukan ditempat penambangan emas masyarakat di Desa Dahian Tunggal saat masih berumur ± 5 bulan.

Kesadaran Bapak Bungai bahwa owa adalah satwa dilindungi dan harus kembali ke habitatnya menjadi alasan beliau untuk menyerahkan pada Balai KSDA Kalimantan Tengah. Saat ini owa tersebut dititipkan pada Yayasan Kalaweit untuk dilakukan rehabilitasi sampai siap untuk dilepasliarkan.

Owa kalimantan,  owa ungko kalimantan, atau  owa kalawet (Hylobates albibarbis) adalah sejenis kera arboreal yang menyebar terbatas (endemik) di pedalaman KalimantanIndonesia, terutama di daerah bagian barat daya pulau di antara aliran sungai Kapuas (Kalbar) dan Barito (Kalteng). Dalam bahasa lokal dikenal sebagai kalaweit atau kalawet, dan dalam bahasa Inggris disebut Bornean white-bearded gibbonBornean agile gibbon; atau southern gibbon. Perkataan kalawet sendiri berasal dari bahasa Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah artinya "kera tanpa ekor".

Hylobates albibarbis dikategorikan ke dalam status Genting (Endangered, EN) oleh IUCN, sebagian penyebabnya adalah hilangnya atau berkurangnya luas hutan rawa gambut yang menjadi habitat kera ini.

Sumber: Balai KSDA Kalimantan Tengah

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini