Praktek Identifikasi Temukan Lebih dari 20 Jenis Herpetofauna di Sangkima

Selasa, 13 November 2018

Bontang, 13 November 2018. Setelah mendapatkan teori di kelas, peserta kegiatan in house training herpetofauna di Taman Nasional Kutai melaksanakan  praktek identifikasi jenis dengan metode eksplorasi di Sangkima. Peserta yang dibagi dalam tiga kelompok menyebar pada tiga lokasi  dan melakukan eksplorasi jenis herpetofauna. Semua jenis yang ditemui diidentifikasi secara langsung dan beberapa sampel di koleksi sebagai bahan identifikasi lanjutan dan bahan latihan membuat specimen.

Kegiatan praktek yang berlangsung pada malam hari diikuti oleh semua peserta yang berasal dari Balai TN Kutai, Balai Diklat Kehutanan Samarinda, Kader Konservasi, Pramuka Sakawanabakti, Mitra Taman Nasional Kutai (PT. Indominco Mandiri), PT. Surya Hutani jaya, PT. Badak, NGL., PT. Pupuk Kaltim dan PT. Kaltim Nitrate Indonesia. Keterlibatan para pihak dalam kegiatan ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan upaya konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem di TN Kutai dan kalimantan Timur pada umumnya.

Dalam pelaksanaan yang berlangsung selama 1 jam yaitu dari pukul 19.30-20.30, ditemukan lebih dari 20 jenis herpetofauna yang terdiri dari beberapa jenis reptile dan amfibi.  Jenis herpetofauna yang  banyak ditemukan adalah jenis katak:  Amnirana nicobariensis, Kurixalus apendiculatus. Limnonectes Sp, Chalcorana Sp.; dan jenis kodok : Ingerophrynus divergens; jenis Gecko:  Gecko monarchus, Ptychozoon horsfieldii, Ular dan beberapa jenis lainnya.

Meskipun waktu yang digunakan cukup singkat, namun jumlah individu dengan variasi jenis yang cukup tinggi mengindikasikan kondisi ekosistem hutan Sangkima sangat sesuai untuk penelitian dan pendidikan lingkungan.   Tidak hanya jenis herpetofauna, jenis tumbuhan sepanjang boardwalk dan jalur wisata juga sangat beragam. Pada jalur sepanjang 4 kilometer terdapat lebih dari 200 jenis pohon yang sudah teridentifikasi dilengkapi dengan daftar jenis yang dapat digunakan sebagai panduan dalam belajar.

Materi terakhir dalam kegiatan Inhouse Training Herpetofauna, sosialisasi GO ARK yang disampaikan oleh Dr. Mirza D. Kusrini. GO ARK (Gerakan Observasi Amfibi  reptil Kita) adalah gerakan yang dibuat untuk Meningkatkan peran serta masyakarat umum dalam melaporkan keberadaan amfibi dan reptil di sekitar kita melalui gerakan sains khalayak. Gerakan observasi diharapkan meningkatkan kepedulian masyarakat luas terhadap amfibi dan reptil di Indonesia.

Setelah berlangsung selama 3 hari, kegiatan In House Training Herpetofauna ditutup oleh Bapak Nur Patria, Kepala Balai TN Kutai.  Dalam sambutannya Kepala Balai berharap agar kerjasama yang terjalin dalam peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati, tidak berhenti hanya sampai pelatihan tetapi dapat ditindaklanjuti dalam program konservasi lainnya. Sebagai tindak lanjut kegiatan inhouse training, kedepan akan dilakukan identifikasi herpetofauna secara keseluruhan yang akan didokumentasikan dalam bentuk buku. Demikian juga untuk kelompok satwa lainnya. Peran serta para pihak dan dukungan dari lembaga pendidikan dan penelitian sangat diperlukan dalam upaya konservasi di Taman Nasional Kutai.

 

Sumber : Balai Taman Nasional Kutai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini