Para Kukang pun Akhirnya Kembali ke Habitatnya

Sabtu, 10 November 2018

Ketapang, 10 November 2018. Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang bersama Yayasan IAR Indonesia (YIARI) kembali melepasliarkan tiga ekor kukang di Hutan Lindung Gunung Tarak terletak di Desa Pangkalan Teluk, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang (10/11).

Tiga ekor kukang bernama Popon, Aim dan Gendut merupakan hasil serahan masyarakat kepada pihak BKSDA Kalimantan Barat. Ketiganya diserahkan sepanjang tahun 2018. Tragisnya, kukang - kukang tersebut diserahkan dalam kondisi gigi taring yang terpotong. November 2018, akhirnya ketiga kukang - kukang tersebut dinyatakan siap oleh tim medis untuk dilepasliarkan setelah melalui serangkaian proses rehabilitasi, untuk mengembalikan sifat liar dan kemampuan bertahan dihabitat aslinya.

Pelepasliaran satwa hasil sitaan atau serahan masyarakat ke habitatnya merupakan salah satu upaya yang hingga saat ini dilakukan oleh BKSDA Kalbar. Pelepasliaran kukang ini merupakan pelepasliaran yang ke 6 kalinya di tahun 2018 dimana sudah 17 ekor kukang yang dilepasliarkan di Kawasan Hutan Lindung Gunung Tarak Desa Pangkalan Teluk Kec. Nanga Tayap Kab. Ketapang.

 

Banyaknya masyarakat yang masih memburu dan memelihara satwa terutama yang dilindungi menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi seluruh pihak. Kesadaran masyarakat terhadap konservasi perlu terus ditingkatkan, jangan sampai alasan ekonomi dan kesenangan semata membuat hak satwa untuk hidup di habitatnya menjadi hilang.

Untuk yang ke sekian kali pelepasliaran satwa liar dilakukan. Layak disyukuri dan diapresiasi. Tapi kerja konservasi belum selesai. Kerja-kerja konservasi akan terus dilakukan hingga saatnya nanti tidak perlu lagi ada pelepasliaran satwa ke habitatnya karena semua satwa sudah ada di tempatnya dan hidup sebagaimana mestinya mereka hidup, demikian disampaikan Kepala Balai KSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta, S.Hut, MT.

 

Sumber : Tim WRU SKW I Ketapang, Balai KSDA Kalimantan Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini