Pengamatan Burung Migran Di Pantai Cemara

Jumat, 09 November 2018

Jambi, 9 November 2018. Indonesia diketahui sebagai salah satu negara penting dalam hal tersedianya habitat yang mendukung kehidupan burung air pendatang. Jumlah panjang total pantai di Indonesia diperkirakan lebih dari 80.000 km, dimana sebagian diantaranya ditumbuhi oleh mangrove serta hamparan lumpur yang sangat potensial untuk mendukung sejumlah besar burung pantai yang bermigrasi. Kehadiran burung air merupakan suatu indikator penting dalam pengkajian mutu dan produktivitas suatu lingkungan lahan basah, apalagi setelah diikrarkannya Konvensi Ramsar pada tahun 1971.

Pantai Cemara di Desa Sungai Cemara Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, diidentifikasi sebagai salah satu lokasi persinggahan burung air/pantai migran di Indonesia. Pantai Cemara merupakan bagian dari situs Ramsar kawasan TN Berbak yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi dengan status sebagai Kawasan Ekosistem Esensial.

Gubernur Jambi menetapkan kawasan ini melalui Keputusan Gubernur Nomor 425 Tahun 1996 tentang Penetapan Kawasan Pantai Cemara sebagai Kawasan Perlindungan Burung Air, Burung Pantai dan Daerah Persinggahan Burung-burung Migran.

Burung Air/Pantai migran mendapat perhatian masyarakat di dunia karena keberadaan populasi burung migran ini bersifat lintas regional/negara.  Oleh karena itu kegiatan pengamatan dan monitoring Burung air migrat diminati oleh para pengamat burung dan menjadi event tahunan dunia.

Balai TN Berbak dan Sembilang yang didukukng oleh Tiger Project GEF-UNDP Transforming Effectiveness of Biodiversity Conservation in Sumatera Priority Landscape mendorong pengelolaan konservasi Burung Air/Pantai Migran yang merupakan destinasi wisata Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan melakukan monitoring Burung Air/Pantai Migran di Pantai Cemara kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur,  Balai KSDA Jambi, Balai Taman Nasional Berbak Sembilang, dan masyarakat (Kelompok Pemerhati Burung di Jambi).

Kegiatan monitoring burung air migran yang dilakuakn pada tahun 2018 dikombinasikan dengan kegiatan Lomba Foto dalam rangka festival Mandi Syafar yang merupakan rangkaian kegiatan Fam Trip Dinas Pariwisata Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2018.  Kegiatan yang dilakukan pada tangal 5-7 November 2018 ini diikuti oleh 40 (empat puluh) orang peserta yang berasal dari Balai TNBS sebanyak, BKSDA Jambi, Universitas Jambi dan Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia.

Hasil pengamatan lapangan dijumpai 514 individu burung migran yang berasal dari Myanmar, Mongolia dan dari Sumatera sendiri yang pernah dilakukan pemasangan cincin”. Terdapat 19 species yang dijumpai pada saat pengamatan antara lain jenis burung Cerek, White, Gajahan, Biru Laut, Trinil dan Dara Laut Kuntul Besar, untuk Burung Dara Kuntul Besar  merupakan spesies lokal/menetap.

Kegiatan ini selanjutnya akan dikembangkan menjadi event tahunan monitoring Burung Air/Pantai Migran sebagai kegiatan wisata yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat sekitar kawasan TNBS.

 

Sumber : Balai TN Berbak dan Sembilang

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini