Soft Launching TWA Pulau Bakut

Rabu, 07 November 2018

Marabahan, 7 November 2018 – Kegiatan soft launching TWA Pulau Bakut sebagai tujuan wisata alam telah diresmikan oleh Bupati Batola Hj. Noormiliyani AS. Noormiliyani berjanji akan memperbaiki akses jalan menuju Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut yang berada di bawah Jembatan Barito Kabupaten Barito Kuala (Batola).

“Iya kita akan memberikan dukungan akses jalan termasuk sarana transportasi dan tempat berjualan yang melibatkan masyarakat, khususnya warga Desa Marabahan Baru dan Beringin,” kata Noormiliyani saat melakukan soft opening TWA Pulau Bakut bawah Jembatan Barito Kabupaten Batola, Rabu (07/11/18).

Bupati berharap tempat wisata ini bukan saja bermanfaat bagi pengunjung namun juga berguna bagi masyarakat sekitar dalam meningkatkan perekonomian mereka.

Usai melakukan soft launching, Bupati Batola Hj. Noormiliyani AS, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan, Dr. Mahrus Aryadi, M.Sc dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, Dahnial Kifli serta undangan meninjau titian mangrove sepanjang 630 meter. Saat mengitari jalan titian ulin (Iron wood trial), Bupati dan rombongan menjumpai gerombolan bekantan disalah satu pohon rambai sedang mencari makan dan bermain.

Kemudian, dilanjutkan penanaman pohon menandai kawasan sanctuary (perlindungan) bekantan ini menjadi alternatif tempat refresing sekaligus wisata edukasi.

“Saya sangat mengapresiasi upaya BKSDA Kalsel yang telah bekerja keras dalam rangka meningkatkan objek wisata Pulau Bakut ini untuk menjadi tujuan wisata menarik sekaligus tempat edukasi masyarakat, khususnya bagi para pelajar,” kata Noormiliyani.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan, Dr. Mahrus Aryadi, M.Sc ingin lokasi TWA Pulau Bakut yang merupakan hunian bagi bekantan (Nasalis larvatus) dengan memiliki luas 15,8 hektar ini letaknya sangat setrategis selain dekat dengan pusat kota Banjarmasin, murah dan pengunjung bisa belajar.

Dijelaskan Mahrus, kawasan wisata Pulau Bakut ini telah dilengkapi sejumlah sarana dengan pembiayaan BKSDA Kalsel dan PT. Adaro Indonesia dengan dukungan biaya sekitar Rp 1,6 miliar.

Sedangkan fasilitas yang tersedia berupa loket karcis, mushalla, pusat informasi, titian sepanjang 630 meter, menara pandang dan WC.

Mahrus menyatakan TWA Pulau Bakut ke depan akan dilengkapi daya tariknya seperti area kerajinan, kuliner, termasuk mendatangkan komunitas pegiat binatang untuk bisa ditampilkan di lokasi wisata pada hari-hari tertentu.

“Harga tiket masuk TWA Pulau Bakut hari kerja hanya Rp 5.000 dan Rp 7.500 pada hari libur untuk wisatawan nusantara dan untuk wisatawan mancanegara Rp 100.000 pada hari kerja dan Rp 150.000 pada hari libur sesuai dengan PP Nomor 12 Tahun 2014, sedangkan bagi masyarakat sekitar akan dibuatkan peraturan desa (Perdes)nya yang menyesuaikan untuk harga tiket masuk,” katanya. (jrz)

Sumber : Balai KSDA Kalimantan Selatan
 
Soft Launching TWA Pulau Bakut (02)


 
Soft Launching TWA Pulau Bakut (04)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini