Jumat, 12 Oktober 2018
Lanjak, 11 Oktober 2018. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) menerapkan strategi pengembangan teknik pembukaan lahan tanpa bakar sebagai upaya meningkatkan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (dalkarhutla). Strategi ini dikemas dalam bentuk Pelatihan Keteknikan untuk Menunjang Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) di Balai Adat Bersatu Kecamatan Batang Lupar selama 2 (dua) hari terhitung dari tanggal 10 s/d 11 Oktober 2018. Sasaran pelatihan ini Masyarakat Peduli Api (MPA) yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) sebanyak 20 orang (Desa Vega, Desa Sekulat, Dusun Semangit Desa Nanga Leboyan, Desa Laut Tawang) dan masyarakat yang berada di wilayah penyangga kawasan TNDS berjumlah 10 orang (Desa Sepandan dan Desa Lanjak Deras). Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta dapat menjadi upaya alternatif di dalam pembukaan lahan yang ramah lingkungan sehingga dapat mencegah atau paling tidak dapat meminimalisir kejadian kebakaran hutan dan lahan.
"Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi masyarakat dalam kegiatan pembukaan lahan tanpa bakar yang ramah lingkungan karena penyebab utama kebakaran hutan dan lahan selama ini adalah faktor kesengajaan yang bertujuan untuk pembukaan lahan" ungkap Kepala Bidang PTN Wilayah III Lanjak Gunawan Budi H. dalam sambutannya. Gunawan menambahkan "Masyarakat Peduli Api (MPA) yang hadir di dalam kegiatan ini diharapkan nanti menjadi pionir dan kader yang dapat memberikan contoh bagi masyarakat lainnya dalam upaya dalkarhutla yang salah satunya adalah melalui pembukaan lahan tanpa bakar dengan pembuatan cuka kayu".
Hal senada juga diungkapkan Camat Batang Lupar, Rusdy Hartono "kegiatan ini sangat tepat dilaksanakan di Kecamatan Batang Lupar karena selain ditetapkannya wilayah ini sebagai daerah yang rawan karhutla juga hampir setiap tahun terjadi kebakaran di wilayah ini dengan penyebab menyebarnya api akibat pembukaan lahan oleh oknum masyarakat". Output pelatihan ini nantinya bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang akan membuka lahan, sehingga dapat meminimalisir kejadian karhutla dan juga dapat meningkatkan pendapat masyarakat melalui pembuatan cuka kayu yang ramah lingkungan. Ditambahkan Rusdy bahwa dengan mencegah terjadinya karhutla di wilayah ini maka akan turut serta menjaga kelestarian kawasan konservasi Tana Bentarum, karena wilayah ini merupakan daerah penyangga yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi sekaligus merupakan koridor utama penghubung dua kawasan yang masuk dalam status Cagar Biosfer.
Kegiatan pelatihan ini meliputi pemberian materi kelas dan praktek lapangan dengan narasumber dari Balai Besar Tana Bentarum dan Manggala Agni Brigdalkarhut yang dipimpin Kepala Bidang PTN Wilayah III Lanjak. Materi yang disampaikan meliputi Kebijakan Pemerintah dan Strategi Pengendalian Karhutla, Strategi dan Teknik Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan, Pembukaan Lahan Tanpa Bakar Melalui Cuka Kayu. Untuk materi praktek meliputi praktek pembuatan alat pembuat cuka kayu dan simulasi pemadaman kebakaran.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0