Sarasehan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kolaborasi, Konservasi dan Seni

Kamis, 04 Oktober 2018

Dukun – Magelang, 4 Oktober 2018. Guna melaksanakan fungsi pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Balai TNGM menggelar Sarasehan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kolaborasi, Konservasi dan Seni. Sarasehan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Oktober 2018 di kantor Resort Dukun Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I, Balai TNGM, desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Dukun.  Lokasi ini berada di sisi barat Gunung Merapi.

Sarasehan merupakan pertemuan yang dilaksanakan untuk mendengarkan pendapat seseorang yang ahli di dalam bidang tertentu, dimana kegiatan ini akan dilaksanakan dengan cara mengundang atau menghadirkan sekelompok undangan tertentu.  Sehingga tepatlah jika pada sarasehan kali ini menghadirkan narasumber Kepala Balai TNGM. Ir Ammy Nurwati, M.M, Edy Susanto selaku Pelaksana  Tugas Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, serta Joko Sudibyo, selaku Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Magelang.

Sarasehan juga dihadiri Camat Dukun, Kepala Kepolisian Sektor Dukun,  Komandan Rayon Militer (Danramil) Dukun, para Kepala Desa di daerah penyangga TNGM, Ketua KTH, Ketua SPKP, dan berbagai ketua Lembaga Organisasi Masyarakat di lingkup Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Sarasehan ini sekaligus meresmikan Pendopo “Sasana Kridha Bhakti” yang berada di lingkungan kantor resort Dukun, SPTN Wilayah I, dengan lokasi di desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.  Pendopo ini akan difungsikan sebagai tempat pertemuan para pihak mitra Balai TNGM.

Inilah bentuk kepedulian Balai TNGM yang berangkat dari kesamaan harapan dan cara pandang antara Pengelola Kawasan Taman Nasional dan para pihak (stakeholder), terutama masyarakat umum lokal terhadap pentingnya melestarikan Gunung Merapi guna menjamin kelestarian manfaat bagi masyarakat sekitar kawasan konservasi.

Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi tidak akan optimal jika tidak melibatkan para pihak, baik dari unsur masyarakat, Pemerintah (Pusat dan Daerah),  lembaga, individu, dan lain-lain. Pelibatan para pihak akan semakin memberi dampak positif terhadap pengelolaan jika para pihak tersebut semakin berdaya dan terpadu. Kemudian, melalui kolaborasi antar pihak yang baik dan terus menerus maka hal tersebut akan lebih menjamin peningkatan keberdayaan para pihak dalam berpartisipasi pengelolaan kawasan TNGM.

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Merapi

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini