Monitoring Lokasi Pemulihan Ekosistem di SM Padang Sugihan dengan Menggunakan Gajah Sumatera

Rabu, 03 Oktober 2018

Sebokor, 3 September 2018. Pemulihan ekosistem adalah kegiatan pemulihan ekosistem KSA/KPA termasuk didalamnya pemulihan terhadap alam hayatinya sehingga terwujud keseimbangan alam hayati dan ekosistemnya dikawasan tersebut. Ada beberapa bentuk kegiatan dalam hal pemulihan ekosistem yaitu dengan mekanisme alam, rehabilitasi dan restorasi.

Sebelum menentukan lokasi ataupun mekanisme yang akan dilakukan proses pemulihan ekosistem ini maka perlu dilakukan juga inventarisasi pada lokasi ekosistem referensi yang nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi hasil dari pemulihan ekosistem tersebut. Ekosistem referensi merupakan ekosistem tak terganggu yang berada di sekitar areal yang akan dipulihkan atau deskripsi ekologis berupa laporan survey, jurnal, foto udara atau citra satelit, suatu ekosistem yang memiliki kemiripan ekologis dengan ekosistem yang akan dipulihkan dan merupakan referensi sementara untuk mencapai tujuan pemulihan, dimana unsur-unsur ekosistem referensi dapat menjadi contoh (template) bagi kegiatan pemulihan.

SM Padang sugihan menetapkan beberapa lokasi untuk dilakukan pemulihan ekosistem melalui mekanisme alam. Pemulihan Ekosistem Melalui Mekanisme alam adalah suatu tindakan pemulihan terhadap ekosistem yang terindikasi mengalami penurunan fungsi melalui tindakan perlindungan terhadap kelangsungan proses alami, untuk tujuan tercapainya keseimbangan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya mendekati kondisi aslinya.

Kegiatan Moniroting dalam rangka pemulihan ekosistem melalui mekanisme alam dilakukan oleh Tim PEH Balai KSDA Sumatera Selatan dengan Tim Resort Air Padang diawali dengan melakukan tracking dan penandaan batas batas lokasi serta pendokumentasian awal lokasi pemulihan ekosistem. Penggunaan Gajah Sumatera dari PLG Jalur 21 sangat membantu dalam melakukan tracking dan penandaan batas karena kondisi lokasi yang berawa gambut sedang hingga dalam serta rumput ilalang yang sangat tinggi akan sangat susah untuk dilalui dengan berjalan kaki.

Setelah dilakukan tracking, penandaan serta pengambilan dokumentasi awal maka lokasi dapat dianalisis dan dipetakan sehingga program selanjutnya akan dapat dilakukan dengan lebih focus agar didapat hasil sesuai Kondisi asli yaitu kondisi alamiah dari suatu ekosistem yang belum mengalami perubahan atau kerusakan serta komponen-komponennya berada dalam kondisi yang seimbang dan dinamis.

Sumber : Taufan Kharis,A.Md / PEH BKSDA Sumsel

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini