Rabu, 03 Oktober 2018
Riau - 3 Oktober 2018, Penyelenggara perkemahan bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti, tingkat Nasional Regional Sumatera Tahun 2018 dengan tema, "Cinta Hutan, Lestari Hutan" berlangsung selama 6 hari mulai tanggal 1 s.d 6 Oktober 2018, di Bumi Perkemahan Tengku Buwang Asmara Kab. Siak Sri Indrapura, Prov. Riau.
Kegiatan perkemahan bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti atau dikenal dengan PERTIKAWAN diikuti oleh 637 orang.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta anggota dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup dan kehutanan serta menumbuhkan kepedulian anggota pramuka dalam penanggulangan dan pencegahan kerusakan hutan serta pelestarian lingkungan hidup, disamping meningkatkan pengetahuan wawasan, pengalaman, ketrampilan, bakti sosial anggotanya. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kader pembangunan yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sehat, handal, tangguh dan terpercaya serta sanggup membangun jiwa dan raganya untuk kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Kegiatan yang mengusung moto "Setyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan," diikuti oleh peserta dari 8 Provinsi yang berada di Pulau Sumatera, yaitu : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung.
Selama pelaksanaan, berbagai kegiatan akan ditampilkan, yaitu Jumpa Tokoh, Penyampaian Materi Terkait Kebijakan LHK, Pengetahuan Kesakaan, Kegiatan Bakti Masyarakat, Wisata Budaya dan Industri, Kegiatan Seni dan Budaya serta Kegiatan Pinkonda dan Bindamping.
Dalam pembukaan kegiatan ditampilkan 3 Gajah bernama Budi, Vera dan Doni yang ditunggangi oleh masing masing Mahoutnya dan membawa petugas untuk membaca Pancasila, UUD Dasar 1945 dan Satya Dharma Pramuka. Gajah tersebut berasal dari Pusat Latihan Gajah Minas di Riau di bawah pengelolaan Balai Besar KSDA Riau. Adapun tujuan ditampilkannya satwa Gajah adalah untuk mengedukasi dan mensosialisasikan bahwa Gajah merupakan salah satu satwa yang dilindungi dan menyampaikan bahwa satwa tersebut juga sering dipergunakan untuk penanggulangan konflik yang terjadi di Prov. Riau.
Pembukaan didahului dengan acara Adat, Devile peserta dan sambutan dari Bupati Siak Syamsuar, plt. Gubernur Riau Wan Thamrin, plh. Sekjen Kwartir Nasional Abdul Sobur dan Sekretaris Jenderal Kementerian LHK selaku Ketua Umum Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti, Bambang Hendroyono. Setelah itu dilakukan penanaman bersama di lingkungan Istana Siak, Konferensi Pers dan diteruskan dengan Jumpa Tokoh.
Di depan awak media, Bambang Hendroyono menyampaikan bahwa akan mendorong Saka Kalpataru dan Saka Wana Bakti menjadi pendamping masyarakat dalam pengelolaan kehutanan sosial yang akhirnya bertujuan untuk membangun ekonomi kerakyatan serta menjadi gerakan muda yang giat mendukung pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Sumber: Bid. Informasi, Komunikasi, Humas dan Dokumentasi Pertikawan 2018
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0