Yuk Berwisata Alam Dan Sejarah di Tahura Gunung Menumbing Bangka Barat

Selasa, 02 Oktober 2018

Bogor, 2 Oktober 2018. Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Menumbing terletak di Kabupaten Bangka Barat dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Bangka Belitung. Di Taman Hutan Raya Gunung Menumbing ini menawarkan wisata alam sekaligus wisata sejarah, karena selain terdapat hutan dengan fungsi Taman Hutan Raya tetapi terdapat pula tempat pengasingan Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno saat zaman penjajahan Belanda.

Pada tanggal 19 s.d 22 September 2018 tim dari Sub Direktorat Penataan kawasan konservasi Direktorat PIKA berkesempatan mengunjungi Taman Hutan Raya Gunung Menumbing di Kabupaten Bangka Barat. Tim tidak hanya sekedar berkunjung saja tetapi mempunyai misi percepatan penyelesaian dokumen blok pengelolaan Tahura Gunung Menumbing.

Di lokasi Taman Hutan Raya Gunung Menumbing ini terdapat Gunung Menumbing atau juga biasa disebut Bukit Menumbing. Tempat ini berlokasi di sebuah bukit di wilayah Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat.  Di puncak bukit ini terdapat Wisma Menumbing atau Pesanggerahan Menumbing yang merupakan tempat pengasingan mantan presiden Indonesia, Soekarno. Wisma ini memiliki satu bangunan utama dengan beberapa fasilitas umum lainnya. Bangunan tersebut dibangun pada masa penjajahan Belanda, sekitar tahun 1928 sampai 1933.  

Selain menikmati wisata sejarah di wisma pesanggarahan, Tim Sub Direktorat Penataan Kawasan Konservasi juga menikmati keindahan dan kesejukan  hutan Tahura Gunung Menumbing yang berada di sekeliling wisma pesanggarahan Menumbing. Selain itu, di belakang wisma terdapat panorama yang indah, yang di mana saat anda naik ke atas akan terlihat pemandangan hutan yang sangat hijau dan kota Bangka Barat dari ketinggian.   

Semoga dengan terselesaikannya dokumen blok pengelolaan Tahura Gunung Menumbing dan segera disahkan oleh Dirjen KSDAE, sehingga dapat mendukung kegiatan wisata alamnya.

Sumber: Mugiharto HP, S.Hut, MSi - PEH Muda Direktorat PIKA

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 4

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini