BTN Rawa Aopa Watumohai berdialog Bersama Masyarakat Desa Morengke Dalam rangka Pemulihan Ekosistem

Rabu, 19 September 2018

Tatangge, 19 September 2018. Dalam upaya meningkatkan dan mengoptimalkan program kemitraan konservasi di sekitar kawasan TN Rawa Aopa Watumohai, pada hari Selasa tanggal 18 September 2018 bertempat di Desa Morengke Kec. Matausu Kab. Bombana, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) II Benny Ermyadi Purnama, Kepala Resort Poleang Laea beserta 5 (lima) orang staf melakukan dialog bersama Kelompok Tani Lestari Sejahtera yang merupakan salah satu kelompok binaan Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW).

Kelompok tersebut beranggotakan 40 (empat puluh) orang masyarakat ex-perambah dari Desa Morengke yang pada umumnya berprofesi sebagai petani dan berkebun. Pertemuan informal ini juga dihadiri oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa Morengke dengan agenda pembahasan sesuai dengan arahan Kepala Balai yaitu mengenai kegiatan pengkayaan dalam rangka pemulihan ekosistem di zona rehabilitasi Blok Hutan Morengke, Resort Poleang Laea.

Blok Hutan Morengke didalam kawasan TNRAW terutama yang berbatasan langsung dengan Desa Morengke pernah diduduki oleh masyarakat akan tetapi setelah dilakukan penertiban berhasil dikeluarkan dari dalam kawasan TNRAW. Masyarakat tersebut saat ini bergabung dalam kelompok Tani Lestari Sejahtera dan pada umunya beraktifitas menanam komoditas Nilam untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, selanjutnya mereka meminta pihak Balai TNRAW untuk diberikan akses memanen nilam yang sudah terlanjur ditanam, dan berinisiatif membantu pihak Balai TNRAW dalam melakukan penanaman kembali pohon-pohon jenis lokal serta berjanji akan menghentikan aktifitas pembukaan lahan dan menjaga keamanan kawasan TNRAW.

Sesuai dengan arahan Kepala Balai TNRAW, dilokasi tersebut pada tahun ini dilakukan kegiatan bersama masyarakat Desa Morengke melalui program pengkayaan dalam rangka pemulihan ekosistem. Jenis tanaman pengkayaan di Blok Hutan Morengke yaitu Jabon, Bitti dan Aren dengan luasan sekitar 30 hektar yang kesemuanya berada pada zona rehabilitasi.

Kepala Desa Morengke mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengusulkan apakah diperbolehkan membangun jalan ke lokasi tersebut yang berarti masuk kedalam kawasan TNRAW dan menanyakan apakah diperbolehkan menanam tanaman buah-buahan seperti Mangga dan Duren serta komoditas lainnya seperti Cengkeh, Pala dan Kopi.

  

 

Sumber : Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini