Sabtu, 15 September 2018
TWA Gunung Tunak, 12 September 2018 - Pertemuan perdana bersama kelompok Tunak Besopoq pada siang hari yang cerah setelah sekitar satu bulan pasca gempa bumi yang terjadi di pulau lombok tercinta. Bahagia bercampur haru, dengan semangat baru untuk bangkit kembali membangun Wisata Alam di Lombok khususnya TWA Gunung Tunak.
Pada pertemuan mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat kali ini fokus membahas lebih detail obyek daya tarik wisata alam yang ada di TWA Gunung Tunak. Acara dibuka oleh Plh. Kepala SKW I Lombok, Putu Sujana, dengan menyelipkan motivasi bagi masyarakat. Bersama fasilitator Dosen dari Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, Sri Susanty, S.ST,Par., M.Par. dan owner Lombok Hidden Trip, yang akrab disapa Mas Eka ini berjalan seru.
Focus Grup Discussion (FGD) dibagi kedalam 3 kelompok materi diskusi. Kelompok pertama dipandu Dosen STP Mataram, membahas obyek daya tarik di dalam kawasan. Setidaknya ada 15 site yang menarik dijadikan obyek daya tarik wisata. Dalam diskusi selain dibahas mengenai hal-hal yg menarik dan unik di setiap obyek, juga dibahas kegiatan atraksi wisata yang bisa dilakukan di lokasi tersebut, aksesibilitas serta hambatan dan kendala apabila dilakukan aktivitas wisata.
Kelompok kedua membahas mengenai atraksi seni yang dapat ditawarkan oleh kelompok Tunak Besopoq ketika menyambut tamu. Dalam diskusi, masyarakat sepakat untuk membuat konsep special dinner setiap minggu disajikan dengan atraksi wisata, berupa kesenian gambus dengan tarian diiringi lagu-lagu yang khusus dibuat untuk TWA Gunung Tunak, diantaranya lagu berjudul : Gunung Raden (salah satu lokasi di Gunung Tunak), Tunak Besopoq (nama kelompok masyarakat), Inaq dan beberapa lagu berdasarkan request dari tamu.
Sedangkan kelompok terakhir membahas manajemen keuangan dan budgeting. Agenda pertemuan selanjutnya akan membahas mengenai pengembangan produk paket wisata dan promosi melalui media offline maupun online.
Sumber : Balai KSDA Nusa Tenggara Barat
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0