Rabu, 08 Agustus 2018
Palembang, 8 Agustus 2018. Sekitar akhir bulan Juli warga Desa Sumber Bahagia, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU kedatangan satwa beruang madu (Helarctos malayanus) sebanyak 3 (tiga) ekor 1 anakan, 1 induk dan 1 dewasa jantan. Desa ini berbatasan dengan perkebunan karet dan perkebunan sawit. Perilaku beruang yang datang cukup meresahkan warga karena si beruang masuk dapur milik warga setempat dan merusak tanaman.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihak Balai KSDA Sumatera Selatan, SKW III Baturaja segera turun lapangan dan berkoordinasi dengan Polsek Lubuk Batang dan segenap perangkat desa dan masyarakat Desa Sumber Bahagia. Balai KSDA Sumatera Selatan membawa peralatan dan tenaga dokter hewan untuk mengetahui kondisi dan perilaku satwa beruang madu. Aksi pun segera dilakukan dengan menempatkan perangkap kandang dengan harapan beruang madu akan masuk dalam perangkap. Akhirnya 2 ekor beruang madu berhasil tertangkap yakni 1 ekor induk dan 1 ekor anakan jantan. Kondisi kedua beruang madu cukup sehat sehingga menurut pengamatan tim di lapangan bisa segera dilakukan relokasi dan pelepasliaran. Suaka Margasatwa (SM) Gunung Raya merupakan lokasi yang dipilih untuk dilakukan pelepasliaran dengan pertimbangan sebagai habitat asli beruang madu. Lokasi pelepasliaran di Mandoriang (dalam kawasan SM Gunung Raya). Kondisi habitat bagus, dengan ketersediaan pakan dan sumber air yang cukup serta jauh dari pemukiman masyarakat.
Kejadian konflik satwa beruang madu di Sumatera Selatan tak hanya ini. Kedepan langkah yang akan segera Balai KSDA Sumatera Selatan lakukan, berkoordinasi dengan Camat, Kepala Desa, Masyarakat, perusahaan yang berada di lokasi rawan konflik satwa secara intensif serta melakukan pelatihan handling/penanganan dini konflik satwa sehingga dapat meminimalisir korban baik korban fisik, material maupun sosial.
Sumber : Agnes Indra Mahanani dan Herman - Balai KSDA Sumatera Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0