Jumat, 03 Agustus 2018
Sidoarjo, 3 Agustus 2018. Beberapa permasalahan konservasi khususnya terkait Argopuro menjadi topik hangat obrolan santai bersama Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur (BBKSDA Jatim) Nandang Prihadi. Para penggiat alam bebas ini mendengar penjelasan Nandang bahwa pembangunan jalan yang sekarang dilakukan masih di luar batas kawasan konservasi (sampai mata air 1) dan BBKSDA Jatim tidak punya wewenang terkait hal tersebut karena pembangunan diinisiasi pihak Perhutani dan Pemkab Situbondo.
Nandang juga menjelaskan duduk permasalahan motor trail yang masuk ke kawasan Taman Hidup dan Cikasur. "Saya meminta maaf karena kecolongan dan sudah meminta klarifikasi kepada pihak yang bersangkutan dan dianggap sudah clear” ucap Nandang.
Isu 100 motor trail di tanggal 17 Agustus tegas ditepis Nandang. Klub-klub motor trail yang masuk kawasan sampai di Cikasur dianggap tidak punya ijin dan masuk secara tidak legal. “Tugas kita adalah untuk mengawasi agar isu tersebut tidak jadi kenyataan” tegas Nandang.
“Akan ada tindakan preventif berupa pemasangan portal yang sudah rusak untuk mencegah kendaraan bermotor masuk kawasan” jelas Nandang.
Kopdar ini menghasilkan win-win solution untuk warga sekitar Baderan yang berprofesi sebagai pengojek bahwa cukup sampai mata air 1 (batas proyek pelebaran jalan). Pendaki juga harus tau diri tidak memaksa lebih dari itu apalagi sampai Cikasur.
Menutup acara kopdar, Nandang berpesan awasi dan laporkan jika melihat pelanggaran dan pendaki “Bandel. Pihak BBKSDA Jatim sangat membutuhkan partisipasi para pendaki dan masyarakat untuk membantu petugas menjaga kawasan dataran tinggi Yang.
Sumber : Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0