Tana Bentarum Evaluasi Program Release OU bersama YPOS

Jumat, 03 Agustus 2018

Putussibau, 3 Agustus 2018. Balai Besar TaNa Bentarum gelar rapat evaluasi program pelepasliaran Orangutan di TNBK. Dimulai pukul09.00 WIB Rapat yang dihadiri Struktural dan Fungsional PEH dipimpin langsung oleh Kepala Balai Besar di ruanganSitroom tersebut diawali dengan presentasi hasil pelaksanaan Release Orangutan di Sub DAS Mendalam Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) oleh direktur Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS), Hasudungan Pakpahan.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan pelepasliaran hingga monitoring orangutannya. Arief Mahmud menyampaikan, “kegiatan evaluasi ini merupakan komitmen kerjasama kita dalam melindungi dan melestarikan orangutan khususnya di kawasan TNBK”. Dari kegiatan ini diharapkan proses pelepasliaran dan monitoring orangutan selanjutnya di Sub DAS Mendalam TNBK dapat berjalan dengan baik. Kegiatan ini menampung saran dan masukkan dari semua peserta yang kemudian menjadi catatan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

Monitoring orangutan menggunakan metode Focal Animal Sampling yaitu mengamati dan mencatat tingkah laku satu individu yang harus diikuti secara terus menerus selama tiga bulan. Kemudian dikombinasi dengan metode Scan Samplingyaitu mencatat tingkah laku yang tercermati dengan selang waktu tertentu. Orangutan dimaksud yang dilakukan monitoring adalah Jojo, Cemong, Juvi, Bemby, Joy dan Moly. Hasil monitoring menunjukan bahwa 5 individu orangutan memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik terhadap lingkunganya. Sedangkan satu individu yang bernama Joy dilakukan penarikan kembali dikarenakan kemampuanya untuk survive di hutan sangat rendah. Berdasarkan hasil monitoring, Joy didapati pula menyeberang sungai dan lebih sering membuat sarang dilantai hutan tidak pada tajuk pohon. Kemudian Joy lebih senang berinteraksi dengan petugas pelaksana kegiatan monitoring orangutan yang berada dilapangan. Hal-hal tersebut diatas membuat tindakan penarikan kembali segera dilakukan oleh tim BBTNBKDS bersama Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang.

Evaluasi program pelepasliaran orangutan di TNBK ini menghasilkan beberapa rekomendasi diantaranya adalah untuk memprioritaskan sarana komunikasi untuk kegiatan pelepasliaran dan monitoring orangutan di Sub DAS Mendalam TNBK, Membuat kesepakatan terkait format data, periode data dan analisis serta laporan yang dapat dipublikasi. Selain itu, program-program ini kedepannya akan lebih banyak bersentuhan dengan masyarakat. YPOS berencana akan membangun perpustakaan desa disekitar kawasan pelepasaliaran orangutan. Tidak hanya itu, program beasiswa untuk penelitian terkait orangutan di Sub DAS Mendalam TNBK akan digagas untuk menunjang hasil dari kegiatan pelepasliaran orangutan di Sub DAS Mendalam yang dilakukan oleh BBTNBKDS bersama Yayasan Penyelamat Orangutan Sintang. “Kami akan menyusun program-program yang mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar” Tegasdudung, sapaan akrab Hasudungan Pakpahan.

Release OrangUtan di Sub DAS Mendalam diawali dengan kerjasama antara Balai Besar TaNa Bentarum dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang pada 13 Juli 2017 yang menghasilkan kesepatan kawasan TNBK sebagai lokasi pelepasliaran Orangutan. Dari kerjasama tersebut, YPOS telah melakukan pelepasliaran sebanyak dua kali dengan jumlah 6 individu Orangutan. Berdasarkan hasil monitoring dilakukan penarikan 1 individu dikarenakan mengalami perubahan tingkahlaku. Monitoring paska pelepasliaran merupakan prosedur yang diwajibkan dalam proses pelepasliaran orangutan, dengan tujuan memastikan orangutan mampu menyesuaikan diri di habitat barunya.

Sumber : Bali Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini