Pendekatan Masyarakat Desa Penyangga SM Isau Isau dengan Dialog Interaktif

Kamis, 02 Agustus 2018

Germidar Ilir, 2 Agustus 2018. Pendekatan skema mengelola masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi dilakukan oleh Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Lahat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) dengan mengelola komitmen masyarakat terutama pengguna kawasan secara non prosedural untuk mendukung upaya perlindungan dan rehabilitasi kawasan SM Isau-Isau. Upaya tersebut dilakukan terhadap pengguna kawasan secara non prosedural di wilayah Desa Germidar Ilir Kecamatan Pagar Gunung Kabupaten Lahat melibatkan pengguna kawasan secara non prosedural di Ataran Curup Betung, Ataran Sialang,Talang Gambir,dan Ataran Teluk Lempaung. Dialog interaktif yang dihadiri oleh Kepala Desa Germidar Ilir, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pengguna kawasan secara non prosedural berjalan dengan baik dimana masyarakat sangat antusias untuk terlibat aktif melindungi dan merehabilitasi kawasan SM Isau-Isau.

Hasil kegiatan berupa kesepakatan tertulis terkait komitmen bersama antara SKW II Lahat BKSDA Sumsel dengan para pihak yang terdiri dari Kepala Desa Germidar Ilir, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan 25 orang perwakilan pengguna kawasan secara non prosedural di Ataran Curup Betung, Ataran Sialang,Talang Gambir,dan Ataran Teluk Lempaung. Komitmen tertulis tersebut pada prinsipnya merupakan upaya bersama dalam mengupayakan rehabilitasi kawasan yang selain berfungsi ekologis juga bermanfaat bagi masyarakat (jenis-jenis tanaman MPTS), peran aktif masyarakat dalam upaya menurunkan tingkat kerusakan  dengan tidak melakukan pembukaan lahan dalam kawasan, keterlibatan para pihak dalam perlindungan kawasan terutama menahan laju tekanan dan gangguan kawasan, dan bagi masyarakat yang mengunakan kawasan secara non prosedural untuk tidak melakukan pembukaan lahan dalam kawasan, aktivitas  mandiri untuk membongkar pondok (batas waktu sampai dengan bulan desember 2018 dimana akan dilakukan evaluasi capaian pelaksanaannya) dan merehabilitasi kawasan,terlibat aktif dalam perlindungan kawasan,serta secara bertahap meninggalkan aktivitasnya dalam kawasan.

Melalui pengelolaan komitmen, penyadartahuan dan penyamaan cara pandang akan nilai penting kawasan menjadi langkah strategis dalam upaya perlindungan dan rehabilitasi kawasan konservasi dengan mengajak masyarakat untuk mulai terlibat aktif memikirkan kelestarian SM Isau-Isau. Harapan yang dibangun bersama masyarakat adalah bagaimana upaya yang dilakukan agar kelestarian kawasan dapat memberikan manfaat bagi generasi berikutnya karena SM Isau-Isau adalah titipan anak cucu yang harus dijaga bersama-sama dengan baik.

Degradasi kawasan Suaka Margasatwa (SM) Isau-Isau akan bergerak pada tingkatan yang mengkhawatirkan apabila pemerintah, masyarakat, dan elemen lain yang terkait tidak bergerak secara bersama-sama untuk terlibat aktif dalam melindungi dan merehabilitasi kawasan. Penggunaan kawasan secara non prosedural untuk pengembangan tanaman kopi semakin masif menekan kawasan SM Isau-Isau yang dominan dilakukan oleh masyarskat desa penyangga. Sebuah tantangan untuk mencari solusi melalui strategi pengelolaan kawasan yang menempatkan masyarakat menjadi bagian penting dan strategis untuk dilibatkan secara aktif dalam merencanakan upaya perlindungan dan rehabilitasi kawasan SM Isau-Isau

Sumber : Wahid Nurrudin - Pengendali Ekosistem Hutan Balai KSDA Sumatera Selatan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini