Jumat, 27 Juli 2018
Kuningan, 27 Juli 2018. Bukit Seribu Bintang pada Kamis 26 Juli 2018 kedatangan Forum Ciremai dan kelompok pengelola wisata yang ada di TN Gunung Ciremai seperti Lambosir, Ipukan, Jalur Pendakian Palutungan (Kuningan) dan Situ Sangian dan Cidewata (Majalengka). Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) turut hadir bersama Polisi Kehutanan TNGC, Satuan Polhut Reaksi Cepat(SPORC) dari Ditjen PPH (Pengamanan dan Penegakan Hukum) seksi wilayah I Jakarta, Kabid Pariwisata Kab. Majalengka, mahasiswa praktek kerja lapang dari Institut Pertanian Bogor dan Universitas Sumatera Utara. Kegiatan berupa diskusi, penjagaan dan patroli pencegahan kebakaran hutan di areal sekitar kawasan TNGC yang rawan kebakaran hutan diiringi musik kecapi dari Situ Sangiang.
Walau dingin tidak menyurutkan semangat untuk melakukan penjagaan dan patroli di sekitar Bukit Seribu Bintang, sebagai bukti kepedulian dan tanggung jawab dari para pengelola dalam menjaga kawasan dari kebakaran hutan dikarenakan musim kemarau sudah tiba.
"Inilah yang dimaksud bahwa kawasan adalah milik semua orang, bukan hanya milik petugas" tegas Kuswandono, Kepala Balai TNGC sembari tersenyum. Pertemuan Ini adalah awal dari kegiatan pencegahan kebakaran hutan, kemudian dilanjutkan dengan patroli. Lokasi patroli diawali dari Bukit Seribu Bintang. Tim SPORC yang hadir sebanyak 10 orang mengungkapkan kekaguman akan peran aktif masyarakat penyangga kawasan. "Sangat positif, tanpa dikomando masyarakat sudah beraksi secara sukarela, patut dicontoh" ucap Sadrah selaku pimpinan regu SPORC.
Pertemuan ini akan dilakukan rutin setiap minggu nya dan akan bergiliran dilakukan di setiap tempat di objek wisata yang ada di TNGC, terutama utk daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan [teks & foto © mendry-BTNGC | 072018].
Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 2