Perdana!!! Ditemukan Bukti Pendaratan Si Tuntong Langka

Jumat, 27 Juli 2018

Syaban, Mulyadi dan Arief, staf outsourcing yang setia bertugas di salah satu resort terjauh di Taman Nasional Tanjung Puting ini dengan semangat merunut jejak yang berserak dipantai malam itu. Penanda pendaratan yang ditemukan malam ini sangat lain dari biasanya, Tak ada bekas seretan perut yang mengarah ke bibir pantai, jejaknya cenderung seperti gerakan acak hewan berkuku, dan yang pasti tidak sejelas tanda-tanda gerakan pendaratan penyu sisik. Mereka segera bereaksi berdasarkan prosedur yang telah dipahami, Data, Catat, Dokumentasi, Pindahkan, laporkan.

Resort Sungai Cabang, kembali menambahkan catatan penemuan yang membanggakan bagi reputasi Taman Nasional Tanjung Puting sebagai habitat ideal bagi beragam hidupan liar langka. Rabu (25/7/2018) lalu, petugas resort menemukan sarang Tuntong Laut (Batagur borneoensis). Setelah sebelumnya hanya membaca bahwa wilayah ini juga ideal bagi habitat satwa Tuntong Laut serta beberapa kali melihat tanda-tanda serupa, akhirnya ditemukan bukti shahih keberadaannya di Resort Sungai Cabang. Hampir delapan tahun bergiat di konservasi penyu, baru kali ini Resort Sungai Cabang menemukan sarang aktif Tuntong Laut berisi sekitar lima belas butir telur.

Status Tuntong Laut secara global diakui oleh IUCN Redlist (Critically Endangered), Wildlife Conservation Society dan Turtle Conservation Coalition, (salah satu dari 25 Penyu dan Kura-kura Paling Terancam Punah di dunia), CITES (Appendix II). Di negara kita sendiri, satwa ini juga dilindungi berdasarkan PP. No. 7 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri LHK P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018. Dalam Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018, satwa Tuntong Laut menjadi salah satu prioritas untuk dikonservasi dan diteliti lebih jauh.

Bukti pendaratan dan bersarangnya satwa langka ini kian menambah alasan Taman Nasional Tanjung Puting menjadi Kawasan bernilai penting bagi kelangsungan hidupan liar di Indonesia dan di dunia, sehingga pengelolaan keanekaragaman hayati semestinya dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.

Telur Tuntong telah dipindahkan dengan baik ke fasilitas penetasan demi keamanan dari ancaman pemburu dan pemangsa, semoga 76-82 hari kedepan bermunculan tukik-tukik lucu ke permukaan dan memperkaya hidupan liar di Taman Nasional Tanjung Puting.

 

 

Sumber : 
        Penulis: Androw Mikho Sion. Editor: Efan Ekananda, Balai Taman Nasional Tanjung Puting

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini