Balai Besar KSDA Papua Menerima Kunjungan Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Marine Ecosystem dan Kelautan, Dr. Rusdi Ridwan

Kamis, 05 Juli 2018

Jayapura, 5 Juli 2018. Tenaga Ahli Menteri LHK bidang Marine Ecosystem dan Kelautan, Dr. Rusdi Ridwan, mengunjungi Balai Besar KSDA Papua pada Kamis, (5/7). Kunjungan dilaksanakan di sela perjalanan dinasnya ke Papua untuk menyelesaikan persoalan navigasi Taman Nasional Laut. Dengan nuansa kekerabatan yang hangat, Kepala Balai Besar KSDA Papua, Ir. Timbul Batubara, M.Si. beserta para pegawai menyambut kunjungan tersebut di ruang rapat balai. Dalam kesempatan itu hadir pula Costant Karel Sorondanya, mantan Kepala BBKSDA Sorong yang sekarang fokus sebagai pemerhati konservasi.

Pertemuan diisi dengan diskusi ringan mengenai luas kawasan yang menjadi tanggung jawab BBKSDA Papua dikaitkan dengan SDM yang tersedia. Ir. Timbul Batubara, M.Si. menjelaskan, “Balai Besar KSDA Papua ini bertanggung jawab pada 19 kawasan. Luas semuanya mencapai 4.000.000 hektar lebih. Tetapi jumlah SDM di Balai Besar KSDA Papua hanya sekitar seratus orang, ditambah tenaga kontrak sekitar dua puluh orang. Tidak mudah. Perlu kerja yang sangat keras untuk menangani kawasan. Saya merasakan Papua memang tantangannya sangat tinggi.”

Selain menyampaikan soal tantangan, Ir. Timbul Batubara, M.Si. juga menggambarkan betapa eloknya alam Papua, serta keunikan budayanya yang sangat khas. Keselarasan antara manusia dan alam dalam kultur Papua, terutama di kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop begitu mengagumkan. Andai saja masyarakat Papua tidak memegang ajaran nenek moyang berupa nilai-nilai atau kearifan lokal, mungkin saja Cycloop telah habis saat ini. Tetapi karena keteguhan masyarakat Papua menjaga alam, Cycloop masih dapat kita lihat dalam keadaannya sekarang. Berdasarkan pemantauan lapangan dan analisa dari BBKSDA Papua, kerusakan Cycloop saat ini adalah 6.8 % dari luas kawasan 31.479,84 hektar.

Sementara Dr. Rusdi Ridwan yang ternyata sudah cukup akrab dengan kondisi Papua membenarkan keadaan tersebut, terutama mengenai tantangan yang dihadapi BBKSDA. Tetapi sikap optimis digaungkannya saat menceritakan beberapa pengalaman berkunjung ke balai-balai lain di Papua. Dr. Rusdi Ridwan menyampaikan ide tentang peran masyarakat di dalam menjaga kawasan. Menurutnya tak perlu yang hebat-hebat, tetapi setidaknya masyarakat bisa memberikan informasi mengenai kejadian-kejadian faktual di lapangan. Hal itu sudah sangat membantu kerja-kerja konservasi. (Dzikry) 

 

Sumber : Balai Besar KSDA Papua

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini