Menghantarkan Kebebasan Si Elang Wira Ke Tahura Bunder Jogja

Selasa, 27 Februari 2018

GUNUNGKIDUL 25/2/208– Seekor Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus), siap dilepas ke alam bebas setelah dihabituasi selama hampir sepekan di Stasiun Flora Fauna – Taman Hutan Raya Bunder, Gunung Kidul.  Elang berjenis kelamin jantan yang diberi nama Wira milik BKSDA Yogyakarta tersebut sebelumnya menjalani proses rehabilitasi sejak 18 November 2013 salah satu lembaga konservasi yaitu Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja – YKAY. Pelepasliaran ini istimewa karena mendapat dukungan dari drh Tauhid dan Dr drh. Wisnu Nurcahyo Fakultas Kedokteran Hewan Univ. Gadjah Mada berupa satelite tracking yang nantinya dipasang di punggung elang brontok. Pemasangan satellite tracking ini sendiri diharapkan dapat memberikan data terkait spesies elang tersebut.

Ceremony pelepasliaran dihadiri oleh Dirjen KSDAE Ir. Wiratno M.Sc, Dirkrimsus Polda DIY, Ka Balai Tahura Bunder, jajaran Muspika, mitra BKSDA Yogyakarta dan masyarakat. Disela-sela ceremony, Wiratno menjelaskan bahwa Kegiatan pelepasliaran ini harus didukung dikarenakan elang berhak hidup di ekosistemnya. Di DIY banyak sekali padahal kota pendidikan. Saya himbau masyarakat tidak menggunakan senapan angin, dan tidak memelihara burung-burung yang dilindungi oleh undang-undang,”.

Ir. Junita juga menambahkan bahwa selama masa habituasi di tempat akan dilepasliarkannya elang Brontok bernama Wira tersebut data yang diperoleh dari para relawan adalah positif. “Positif, selama habituasi data pengamatan yang diperoleh oleh teman-teman relawan dari Tim Percepatan Pelepasliaran Elang Jogja bahwa elang bernama Wira ini bagus. Wira teramati cukup aktif setelah dipindahkan dari tempat rehabilitasi di WRC Jogja, site milik YKAY ke kandang habituasi ini. Aktivitas pergerakan elang selama di kandang habituasi bagus, aktif kemudian respon terhadap pakan hidup juga baik. Jadi secara umum Wira bisa beradaptasi di calon tempat tinggalnya yang baru di alam bebas dengan baik. Semoga elang brontok yang kita release hari ini dapat bertahan dan semoga menemukan pasangannya sehingga dapat menambah populasi elang liar di alam”, papar Ir. Junita

Program pelepasliaran ini merupakan program bersama antar lembaga guna mempercepat proses pelepasliaran jenis burung pemangsa kembali kealam, khususnya burung pemangsa yang ada di pusat rehabilitasi di D.I.Yogyakarta.

Adapun lembaga yang terlibat adalah BKSDA Yogyakarta, Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ), Raptor Indonesia (RAIN), YKEI/Suaka Elang, Center for Orangutan Protection (COP), Yayasan Kutilang, Yayasan ACTION Indonesia.

pelepasliaran ini.

Sumber : Andie Chandra Herwanto PEH BKSDA Yogyakarta

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini