Selasa, 13 Februari 2018
Bontang, 13 Februari 2018. Mengawali Tahun 2018, Balai Taman Nasional Kutai, menyajikan tujuan wisata baru bagi masyarakat Bontang dan Sekitarnya. Bontang Mangrove Park, yang lebih populer dengan BMP, menjadi tujuan wisata yang sedang populer di Kota Bontang. Menyajikan potensi alam berupa hamparan ekosistem mangrove yang sangat indah dengan keanekaragaman jenis vegetasi dan satwa di dalamnya.
BMP dibangun dengan konsep Conservation, Education and Adventure, dan diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan mangrove yang terbaik di Indonesia. Untuk mendukung fungsi BMP sebagai sarana edukasi, disepanjang boardwalk yang terbentang dari daratan sampai ke laut, terdapat berbagai informasi tentang jenis-jenis vegetasi hutan mangrove. Selain boardwalk sepanjang 1.3 km, terdapat menara pandang dengan tinggi 20 m, yang dapat difungsikan sebagai sarana “bird watching”. View menara pandang ini persis menghadap ke laut yaitu Selat Makassar. Gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat, juga tersedia pada beberapa titik. Untuk mengakomodir para pengunjung yang ingin melakukan kegiatan di dalam ruangan, tersedia Balai Pertemuan pada welcome area, yang dapat menampung 200-300 orang. Welcome area, juga sedang dipersiapkan sebagai bumi perkemahan yang dapat mengakomodir peserta sampai seribu orang.
Sepanjang waktu dari pagi sampai sore, merupakan momen terbaik untuk kunjungan wisata ke BMP tergantung tujuan masing-masing pengunjung. Sunrise, dapat dinikmati dari boardwalk dengan view yang menghadap ke laut-Selat Makassar dan dari Menara pandang. Sunset dan view lampu dari pabrik yang terdapat di seberang BMP, juga menjadi momen favorit para pemburu gambar. Pada pagi dan sore hari merupakan waktu yang tepat untuk jogging di BMP yang sejuk. Siang hari dimanfaatkan oleh para pelajar untuk mengetahui keanekaragaman hayati hutan mangrove dan ekosistemnya. Pada saat surut terendah, pengunjung dapat menyaksikan barisan ikan-ikan kecil yang memenuhi areal terbuka disepanjang boarwalk. Pemandangan ini, semakin membuktikan fungsi hutan mangrove sebagai tempat pemijahan ikan, udang, kepiting dll, dan menyebar ke laut lepas setelah dewasa.
Ke depan, dengan adanya objek wisata baru BMP, akan berimplikasi pada kualitas ekosistem mangrove yang semakin baik dan lebih terjaga. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas ekosistem BMP, Balai Taman Nasional Kutai mengupayakan berbagai kegiatan seperti manajemen sampah, penanaman hutan mangrove, pengamanan kawasan dan pemantauan keanekaragaman hayati.
Sumber : Yulita Kabangnga - Balai TN Kutai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5