Konsultasi Publik Masterplan Wisata Alam Kawasan Hutan Manupeu Tanahdaru TN Matalawa

Jumat, 17 November 2017

Waingapu, 17 November 2017. Kunjungan wisata dikawasan Taman Nasional Manupeu Tanahdaru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa) mengalami tren kenaikan jumlah pengunjungnya dari tahun ke tahun. Pada akhir tahun 2016 tercatat kunjungan wisatawan nusantara berjumlah 2.323 orang, sedangkan wisatawan mancanegara berjumlah 823 orang. Sedangkan kunjungan wisata hingga semester pertama tahun 2017 ini, jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung 1.824 orang dan wisatawan mancanegara 168 orang. Dari angka tersebut, TN Matalawa telah melebihi target kunjungan wisata yang diharapkan Kementerian LHK sebesar 480 pengunjung selama periode waktu tahun 2017.

Selain upaya promosi dan publikasi yang gencar dilakukan pihak pengelola kawasan TN Matalawa, langkah strategis yang dilakukan pengelola TN Matalawa dengan menyusun Masterplan wisata alam. Bersama-sama dengan tim konsultan wisata alam (PT. Sari), TN Matalawa telah menyusun rancangan Masterplan Wisata Alam kawasan hutan Manupeu Tanahdaru. Tujuan dari penyusunan Masterplan ini adalah sebagai pedoman bagi pihak pengelola kawasan dalam upaya pengembangan wisata alam khususnya di kawasan hutan Manupeu Tanahdaru TN Matalawa. Seperti yang diungkapkan Abdul Basit N, S.Hut.,M.Si (Kepala SPTN I Waibakul) dalam acara Konsultasi Publik Masterplan Wisata Alam Kawasan Hutan Manupeu Tanahdaru.

Lebih lanjut beliau menyampaikan, Konsultasi publik yang dilaksanakan di Hotel Aloha – Sumba Barat, pada tanggal 16 November 2017. Merupakan upaya tindak lanjut atas tersusunnya rancangan Masterplan Wisata Alam, sekaligus menyerap aspirasi/masukan terkait penyusunan masterplan Wisata alam kawasan hutan Manupeu Tanahdaru. Kegiatan ini diikuti 35 Orang Peserta yang merupakan perwakilan dari Instansi Pemerintah, Pemerintah Desa, Kelompok Masyarakat, penggiat wisata dan Burung Indonesia (NGO).   

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut Terdapat 2 (dua) materi/informasi yang disampaikan, pemaparan pertama disampaikan oleh  Abdul Basit N, SHut. MSc, terkait rencana induk kepariwisataan nasional, bahwa kawasan Waikabubak - Manupeu Tanahdaru dan sekitarnya termasuk kedalam kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dari 88 lokasi KSPN di Indonesia (PP Nomor 50 th 2011). Serta Rencana induk pariwisata daerah khusus kabupaten Sumba barat (perda no 13 thn 2015), untuk tingkat daerah.

Sedangkan materi kedua terkait Rancangan Masterplan Wisata Alam Kawasan Hutan Manupeu Tanahdaru disampaikan oleh Ir. Suwartono (Konsultan Pariwisata), beliau menjelaskan bahwa dalam perkembangan wisata saat ini. Khususnya perkembangan wisata alam, Sumba dan kawasan hutan Manupeu Tanahdaru memiliki potensi yang luar biasa dan sangat prospektif untuk dikembangkan. Kawasan Manupeu Tanahdaru memiliki potensi keanekaragaman hayati, bentang alam dan nilai budaya yang sangat tinggi, sehingga dalam rancangan masterplan tersebut tim konsultan membagi kedalam 7 cluster dengan masing-masing karakteristik tersendiri. Dan beliau juga mengingatkan bahwa tata kelola wisata alam yang baik adalah dengan melibatkan para pihak mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi. Sehingga unsur kolaboratif atau mengelola secara bersama-sama kawasan konservasi dapat terwujud, dan masyarakat dapat merasakan langsung keberadaan hutan dan manfaat yang dihasilkan.

 

Sumber : Balai Taman Nasional Manupeu Tanahdaru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini