Upgrade Kapasitas PEH BTN Bukit Tiga Puluh di Fakultas Kehutanan UGM

Kamis, 16 November 2017

Rengat, 15 November 2017. Setiap taman nasional di Indonesia memiliki potensi wisata alam yang berbeda karakteristik dan pesonanya. Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) yang membentang antara 2 (dua) provinsi yaitu Riau dan Jambi ini memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Dengan mengusung tagline “The Hills of Sumatran Tiger”, TNBT dengan segala keindahan panorama dan pesona alamnya, menjadi kawasan konservasi yang mampu mewakili hutan hujan tropis dataran rendah di Sumatera.

Terjaganya kelestarian alam dan terkelolanya wisata alam di TNBT tidak dapat lepas dari peran dan tugas pokok dan fungsi pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH). Semakin tinggi semangat dan korsa PEH dalam menjalankan peran dan tupoksinya maka akan berbanding dengan majunya pengelolaan wisata alam TNBT. Maka dari itu dalam rangka penyegaran fungsional PEH TNBT, maka selama 3 (tiga) hari mulai 9 s.d 11 November 2017 seluruh fungsional PEH sebanyak 13 orang mengikuti kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam rangka Pengelolaan Keanekaragaman Hayati & Wisata Alam di Fakultas Kehutanan (FKT) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kegiatan ini didampingi oleh Kepala Balai dan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Belilas Riau. Tujuan pelatihan peningkatan Kapasitas SDM Balai TNBT adalah untuk mengupgrade/update kemampuan SDM fungsional PEH Balai TNBT sbg penganalisis/penyaji data informasi Kehati &WA yang sesuai dengan kaidah ilmiah dengan keterbaruan perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan dalam pengelolaan Kawasan Konservasi.

Rangkaian Kegiatan Pelatihan yang dipimpin oleh Kepala Balai TNBT Darmanto, SP.,MP, mengawali bersilaturahmi dan sharing informasi PEH Balai TNBT ke Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) sebagai sister park di DIY yg diterima langsung oleh Ir Ammy Nurwati,MM., selaku Kepala Balai TNGM, KSBTU, KSPTN dan PEH TNGM.

Selanjutnya pada hari Kamis, 10 November 2017 kegiatan pelatihan secara resmi dibuka oleh Bapak Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada masyarakat & kerja sama FKT UGM (Dr.rer.silv. M. Ali Imron, S.Hut, M.Sc). PEH TNBT mendapatkan materi dan praktek langsung dari 6 (enam) narasumber yang kompeten dibidangnya. Materi teori yang mendukung pengelolaan satwa liar meliputi Teori Teknik Identifikasi, inventarisasi & monitoring tumbuhan alam, Teori Pengelolaan database tumbuhan alam & sharing informasi pengelolaan tumbuhan langka (Salo & Rafflesia), Teori Pemahaman mengenai karakteristik habitat satwa liar, Teori Teknik Identifikasi, dan Inventarisasi & Monitoring satwa liar. Sedangkan materi yang mendukung pengelolaan wisata alam meliputi Teori Pengembangan wisata alam di Kawasan Konservasi dan Teori Analisa Daya Dukung Kawasan untuk wisata alam di Taman Nasional.

Untuk memperkaya pemahaman peserta pelatihan, seluruh fungsional PEH melakukan praktek pelatihan di Pengelolaan Wisata Alam kawasan wisata Prioritas Nasional Borobudur , Tebing Breksi, Puncak Becici & Pantai Indrayanti. Untuk memperdalampemahaman tentang kegiatan Inventarisasi Satwa liar dan tumbuhan, praktek dilakukan di Hutan pendidikan I Wanagama Gunung Kidul . Total materi teori dan praktek sebanyak 31 Jam Pelajaran.

Pengelolaan wisata di Pulau Jawa lebih cepat berkembang dibandingkan wisata di luar Jawa. Banyak faktor yang berperan dalam berkembangnya suatu kawasan wisata. TNBT dengan wisata berkonsep Wisata Minat Khusus diharapkan mampu berkembang semakin baik begitu juga dengan pengelolaan keanekaragaman hayatinya, khususnya pasca pelatihan peningkatan kapasitas SDM PEH TNBT ini.

Sumber : Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini