Komitmen Penyelamatan Flora Endemik Bengkulu Rafflesia Bengkuluensis

Minggu, 12 November 2017

Bengkulu, 10 November 2017. Bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2017 lalu, tim gabungan dari Pemda Kabupaten Kaur (Provinsi Bengkulu), Balai KSDA Bengkulu dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Raflesia Kaur melakukan aksi turun lapang meninjau habitat Rafflesia bengkuluensis. Rafflesia bengkuluensis merupakan jenis endemik Bengkulu. Tim gabungan merespon laporan masyarakat terkait terancamnya habitat bunga endemik Bengkulu ini karena alih fungsi lahan. Pemkab Kabupaten Kaur dipimpin langsung oleh Bupati Kaur. BKSDA Bengkulu diwakili langsung oleh Kepala Balai, Ir. Abu Bakar.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, semua jenis dari genus Rafflesia termasuk dalam jenis tumbuhan yang dilindungi. Di Provinsi Bengkulu, teridentifikasi 4 jenis Rafllesia yaitu Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia hasselti. Dari keempat jenis tersebut, Rafflesia bengkuluensis merupakan jenis endemik/asli Bengkulu, namun habitatnya berada di lahan milik warga pada wilayah administratif Desa Manau Sembilan II Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Saat ini habitat Rafflesia bengkuluensis dalam kondisi terancam karena lahan/tempat tumbuhnya akan dijadikan kebun oleh pemiliknya. Tepat di lokasi tersebut, terdapat beberapa knop dari Rafflesia bengkuluensis yang tidak lama lagi akan mekar.

Bupati Kaur berkomitmen untuk segera melakukan upaya penyelamatan dan pelestarian flora langka endemik Bengkulu yang juga merupakan ikon/maskot dari Provinsi Bengkulu. Namun demikian, Bupati Kaur mengharapkan dukungan Balai KSDA Bengkulu untuk berperan aktif dalam upaya konservasi bunga yang juga menjadi ikon Provinsi Bengkulu. Balai KSDA telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menggali opsi-opsi langkah penyelamatan habitat bunga tersebut yang tesebar di luar kawasan konservasi.

Sumber : Balai KSDA Bengkulu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini