Melihat Langsung Pemanfaatan Jasa Lingkungan Air di TN Bantimurung Bulusaraung

Minggu, 05 November 2017

Mata Air Ulu Wae dimanfaatkan masyatakat sekitar untuk mengairi sawah, mandi, dan cuci pakaian. Foto: Taufiq Ismail

Bantimurung, 5 November 2017. Staf Balai TN Bantimurung Bulusaraung bersama Ridwan, Kepala Sub Direktorat Promosi dan Pemasaran Direktorat PJLHK dan Agus Setiawan, Dosen Universitas Lampung (Tenaga Ahli Penyusunan Buku Informasi Potensi Jasa Lingkungan Air Volume Pertama) mengunjungi PDAM Pangkep yang berlokasi di Kampung Leang Kassi, Kelurahan Biraeng, Minasatene, Pangkep. Di tempat yang sama mereka juga mengamati usaha budidaya ikan hias, irigasi persawahan hingga usaha terapi ikan milik warga.

Sore hari mereka ke Mata Air Ulu Wae yang berada di Kelurahan Kalabbirang, Bantimurung, Maros. Di sini mereka mengamati pemanfaatan air oleh masyarakat untuk mengairi sawah, budidaya ikan hias di alam, dan memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga. Keduanya terkesima dengan pemandangan gugusan tebing karst menjulang sepanjang perjalanan menuju mata air.

Keesokan harinya, mereka berkesempatan melihat pemanfaatan energi air yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Timpuseng, Cenrana, Maros. Mayarakat desa memanfaatkan aliran Sungai Ara untuk menggerakkan turbin dan generator yang diperoleh dari bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Mikrohidro ini mampu melayani 3 dusun di Timpuseng ini, menerangi rumah-rumah yang tak terjangkau oleh perusahaan listrik milik negara.

Mereka juga menyempatkan melihat sarana prasarana pendukung mikrohidro, mulai dari rumah pembangkit, pipa pesat, bak penampungan sementara hingga bendungan aliran air. Menuju pembangkit listrik bertenaga kecil ini tak mudah. Jalan sempit, mendaki dengan kelokan tajam di mana-mana. Zainal Arfin, Kepala Resor Camba dengan sigap mengambil alih kemudi mobil patroli yang kami tumpangi. Menaklukkan tantangan yang merintang.

Setelah berkendara masih perlu berjalan ratusan meter mendaki. Meski tertatih harus berjalan mendaki dan menurun, keduanya yang tak lagi muda akhirnya mampu juga menyambangi sarana pendukung pemanfaatan energi air ini.

“Semoga ke depan para pengambil manfaat turut serta berperan melestarikan hulu yang memiliki fungsi sebagai pengatur tata air,” ujar Ridwan, Kepala Sub Direktorat Promosi dan Pemasaran saat bersama kami di Desa Timpuseng.

Lengkaplah perjalanan tim ini melihat beberapa potensi dan pemanfaatan jasa lingkungan air di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Semoga kawasan konservasi ini terus terjaga dan lestari agar masyarakat yang menghuni di sekitarnya memperoleh manfaat langsung darinya.

Sumber : Taufiq Ismail – Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini