Selasa, 31 Oktober 2017
Palangka Raya, 30 Oktober 2017. Minggu yang lalu tepatnya tanggal 18 sd 24 Oktober 2017 Balai Taman Nasional Sebangau kembali melakukan pendataan spesies utamanya yakni orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus wurmbii). Kegiatan kali ini dilaksanakan pada site monitoring SSI Resort Mangkok SPTN Wilayah II. Sama seperti monitoring yang telah dilakukan sebelumnya, desain monitoring menggunakan aplikasi distance 7,0 dan ArcGIS 10 dengan metode survey line transect. Luasan area pengamatan +2.000 ha dengan target jalur pengamatan minimal 20 transek.
Monitoring orangutan selalu menjadi kegiatan yang paling menantang untuk itu membutuhkan tim yang tangguh dengan motivasi dan daya juang berlipat ganda. Hal ini tentu saja dikarenakan hutan rawa gambut Sebangau yang terkenal lebat, penuh semak belukar, pandan berduri hingga hutan yang terendam air setinggi dada. Beruntung pada kegiatan kali ini kondisi air sedang surut sehingga rawa gambut tidak terendam air, hal ini tentu sedikit meringankan dalam pelaksanaan kegiatan. Selama kegiatan, seluruh tim diharuskan mengambil data seperti posisi sarang, kelas sarang, tinggi sarang, keliling pohon sarang dan nama pohon sarang. Selain mengambil data pokok terkait sarang orangutan, tim juga melakukan sampling pengamatan vegetasi untuk mengetahui keragaman jenis pohon pakan maupun pohon sarang dalam jalur pengamatan.
Hasil dari pengamatan pada seluruh transek sepanjang 19.5 km dijumpai 45 sarang pada 20 transek pengamatan. Berdasarkan analisa menggunakan rumus van Schaik et. al. 1995 diketahui kepadatan sarang orangutan pada areal pengamatan yaitu 80,486 sarang/km2 serta kepadatan orangutan yaitu 0,213 individu/ km2. Estimasi jumlah populasi orangutan pada areal kegiatan adalah 4 individu atau 1 individu per 500 ha. Kepadatan orangutan pada areal pengamatan terbilang rendah, hal ini kemungkinan karena sumber pakan jarang ditemukan (pohon tidak musim berbuah), lokasi yang kering sehingga orangutan akan lebih mendekat pada sumber air.
Kegiatan monitoring populasi orangutan merupakan kegiatan rutin dilakukan setiap tahunnya untuk mendukung upaya peningkatan populasi satwa terancam punah di TN Sebangau. Perjalanan pada 19,5 km pada lokasi bergambut merupakan pengalaman tak terlupakan. Keyakinan, kekompakan, emosi, waktu, tenaga dan kecermatan pengamatan menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Selamat berjumpa di episode pengamatan orangutan selanjutnya.
Sumber : Tim Monev OU Balai TN Sebangau
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0