Weekend Balai Besar KSDA Papua di Kota Sarmi

Senin, 23 Oktober 2017

Jayapura, 23 Oktober 2017. Kota Sarmi   merupakan ibukota Kabupaten Sarmi, salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Papua. Dari halaman Wikipedia konon Nama Sarmi adalah singkatan dari nama suku-suku besar, yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouhen Houven, yang kemudian memberikan nama Sarmi.

Perjalanan menuju Kota ini harus ditempuh selama ± 8 jam dari Kota Jayapura, tepatnya dari Kantor BBKSDA Papua. Mobilpun harus Full Tanki BBM dan membawa pula BBM cadangan. Apabila hitungannya dengan pesawat udara maka itu adalah rute Jayapura – Jakarta. Selama perjalanan kiri dan kanan masih berupa hutan belantara, sungai dan jembatan, hingga dihiting-hitung ada lebih dari 180 jembatan. Beberapa jalan yang dilalui dalam keadaan rusak, beberapa jembatan juga masih ada yang menggunakan kayu dan tidak memenuhi syarat keamanan, tentu saja roda 4 harus melaju pelan menyebabkan perjalanan memakan waktu lama. Namun keadaan ini dibarengi dengan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang terus dipacu.

BBKSDA Papua memiliki empat Seksi Konservasi Wilayah (SKW) yang salah satunya adalah SKW IV Sarmi. SKW IV Sarmi mencakup wilayah kerja yang cukup luas yaitu SM. Mamberamo Foja, CA Peg. Cycloop dan TWA Teluk Youtefa. Tujuan mulia  menuju Kota Sarmi adalah Memantau Kinerja, Evaluasi Tugas dan Fungsi, Supervisi, Pembinaan membawa amanat Kababes KSDA Papua untuk memberi semangat kepada teman-teman di SKW IV Sarmi sekaligus perjalanan perdana karena ada personil tim yang belum pernah mengunjungi Sarmi.

Tim berkesempatan melangkahkan kaki ke Wisata Sejarah berupa Monumen Tugu Yamagata yang merupakan simbol untuk mengenang peristiwa Perang Dunia ke II, serta kehidupan sosial masyarakat adat di Kabupaten Sarmi yang berlokasi di pedalaman.

Sarmi dijuluki sebagai Kota Ombak karena konon di arah utara daerah ini berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, dan dahulu sebelum tahun 2000 ombak di sepanjang Pantai Sarmi terkenal ganas. Karena terletak di pinggir pantai Samudera Pasifik dan memiliki sejumlah sungai dan danau sehingga memiliki potensi perikanan yang cukup terkenal, seperti ikan dan udang, dan wajar bila tim membawa udang oleh-oleh untuk keluarga.

Sekembalinya tim dari Sarmi, tim berujar bahwa tidak dapat melupakan perjalanan istimewa ini sehingga perjalanan yang dilakukan pada tanggal 13–15 Oktober 2017 selalu terkenang dan tim putuskan menuliskan pengalamannya, dan berharap dapat kembali lagi ke Kota Sarmi untuk mengunjungi lebih banyak obyek wisata lainnya.

Sumber : Diah Warastuti - PEH Balai Besar KSDA Papua

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini