Pulau Menjangan, dukungan dan cetusan harapan masyarakat pelaku wisata di Taman Nasional Bali Barat

Selasa, 17 Oktober 2017

Labuan Lalang, 16 Oktober 2017. Pengelolaan wisata di taman nasional bersama masyarakat merupakan keniscayaan. Keterlibatan para pelaku wisata yang merupakan representasi masyarakat dalam berbagai aktivitas pengelolaan wisata menjadi sangat penting. Untuk meningkatkan jalinan kebersamaan dan kesepahaman di antara pelaku wisata, Balai Taman Nasional Bali Barat mengadakan pertemuan dengan para pelaku wisata lingkup SPTN Wilayah III Labuan Lalang. Pertemuan dilaksanakan di Wantilan Labuan Lalang yang dihadiri oleh Perbekel (kepala desa) Sumberklampok, Ketua Badan Pengelola Labuan Lalang, Kepala SPTN Wilayah III Labuan Lalang, Kepala Resort Teluk Terima, Ketua Kelompok Nelayan Banyumandi, Perwakilan Syahbandar Labuan Lalang, Ketua Kelompok Subak Abian, perwakilan pengelola Ijin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA) serta pemandu wisata di Labuan Lalang dan Banyumandi.

Pertemuan dibuka oleh Kepala SPTN Wilayah III Labuan Lalang, Hendra Gunawan. Dalam kesempatan tersebut, setiap pelaku wisata menyampaikan saran, masukan dan harapan terkait pengelolaan wisata Pulau Menjangan. I Wayan Sawitra Yasa, Perbekel Desa Sumberklampok, dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa Desa Sumberklampok tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Taman Nasional Bali Barat. Masyarakat telah mendapat manfaat langsung dari adanya kegiatan wisata ke Pulau Menjangan, baik sebagai pemanduan, penyedia jasa perahu, maupun pedagang. Oleh karena itu, Wayan meminta agar keindahan bawah laut Pulau Menjangan tetap terjaga. Perlu upaya bersama dalam mengelola dan menjaga potensi pulau tersebut supaya manfaatnya dapat dinikmati secara berkelanjutan. Selanjutnya, Wayan juga menekankan perlunya peningkatan SDM masyarakat sebagai pelaku wisata, sehingga masyarakatnya tidak menjadi penonton di kampung sendiri.
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Banyumandi, Nyoman Sandi, mengatakan dengan adanya kegiatan wisata ke Pulau Menjangan berdampak pada berubahnya perilaku nelayan di Banyumandi yang dulu biasa melakukan pengeboman ikan dan karang, sekarang mereka telah berhenti dan terlibat sebagai penyedia jasa perahu dan pemandu. Oleh karena itu, Sandi berharap Balai TNBB bersama para pelaku wisata terus meningkatkan upaya pengelolaan wisata ke Pulau Menjangan, seperti penyediaan sarana prasarana dan penanganan sampah.
Salah satu pemandu wisata di Banyumandi, Heriyanto, bercerita bahwa sebelum menjadi pemandu, dia adalah pelaku ilegal fishing di perairan Pulau Menjangan. Berkat binaan dan pendampingan Balai TNBB, sekarang dia dan teman-temannya dapat mencari nafkah secara legal dan mendapat imbalan dari kegiatan pemanduan di Pulau Menjangan. Selain itu, Heri juga berjanji akan terus menjaga Pulau Menjangan dan berharap ke depan dapat menjadi mitra Balai TNBB yang lebih baik lagi. Menanggapi saran dan harapan para pelaku wisata, Kepala SPTN Wilayah III Labuan Lalang menyampaikan rasa terima kasih dan memohon dukungan para pelaku wisata untuk terus berpartisipasi aktif dalam pengelolaan wisata di Pulau Menjangan supaya lebih baik lagi. Selain itu, Hendra juga menekankan pentingnya keberadaan forum pelaku jasa wisata untuk memudahkan Balai TNBB dalam melakukan pembinaan dan pendampingan, baik secara teknis maupun administrasi.

Sumber: BTN Bali Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini