BTN Tambora Gelar Rapat Internalisasi Role Model Dengan Pemkab Bima

Kamis, 12 Oktober 2017

Bima (12/10/2017). Percepatan pengembangan terus dilakukan Balai Taman Nasional Tambora. Pendekatan lintas sector merupakan salah satu langkah penting untuk percepatan taman nasional yang baru berumur dua tahun ini. Pada kesempatan kali ini Balai Taman Nasional Tambora gelar internalisasi role model Manajemen Pendakian dan Pengembangan Paket Wisata Berbasis masyarakat ditingkat Kabupaten. Rapat yang diselenggarakan tanggal 12 Oktober 2017 tersebut dipimpin langsung Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Bima (H. Nurdin).

Pada kesempatan tersebut Budhy Kurniawan (Kepala Balai Taman Nasional Tambora) menyampaikan potensi kawasan dan rencana pengembangan kawasan yang telah ditetapkan sebagai Destinasi pariwisata Nasional sesuai Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang RIPARNAS. Hal penting yang dibahas dalam rangka percepatan kawasan Tambora adalah sinergitas antar sector/lembaga termasuk pemerintah daerah tidak terkecuali Pemerintah Kabupaten Bima. Sebuah pemikiran yang rasional pentingnya peran Pemerintah Kabupaten Bima mendukung pengembangan Taman Nasional Tambora mengingat 60% kawasan tersebut masuk wilayah administrasi Kabupaten Bima.

Pengembangan Taman Nasional Tambora akan dilakukan melalui pendekatan, antara lain 1). From Islands to Networks; 2). From Conservation to Social and Economic Objectives; 3). Management With and For the People; 4). Quality versus Quantity; 5). National to International Concern. Taman Nasional ke 51 ini memerlukan dukungan multipihak dalam pengembangannya. Penetapan kawasan sebagai taman nasional bukan berati menutup akses masyarakat dalam hal pemanfaatan kawasan.

Peluang pengembangan dan kerjasama dengan masyarakat sangat terbuka, dengan mekanisme yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama. Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengelola kawasan Taman Nasional Tambora. Sejalan dengan hal tersebut, Balai Taman Nasional Tambora telah hadir dan berbuat ditingkat desa. Balai Taman Nasional Tambora telah melakukan upaya pengembangan ekonomi produktif di empat desa (Piong, Kawindato’i, Soritatanga dan Tambora) selama tahun 2017 sesuai potensi lokal yang dimiliki. Untuk selanjutnya Balai Taman Nasional Tambora akan membina dua belas desa lingkar tambora sebagai bagian pengembangan kawasan berbasis masyarakat.

Pada rapat tersebut, Budhy Kurniawan juga memohon dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima dalam pengembangan Taman Nasional Tambora sebagai wujud sinergisitas, salah satunya melalui dukungan infrastruktur akses menuju setiap destinasi yang akan kita siapkan ditahun 2018. Langkah yang bisa ditempuh dalam upaya percepatan tersebut melalui optimalisasi dan efesiensi alokasi dana desa (ADD). Sejalan dengan itu, Balai Taman Nasional Tambora pun akan mengembangan manajemen pendakian dan mengembangkan paket wisata berbasis masyarakat ditahun 2018. Untuk mewujudkan role model tersebut, Balai Taman Nasional Tambora akan menyiapkan infrastruktur wisata alam di dalam kawasan Taman Nasional Tambora.

Muzakir (Kepala BAPPEDA Kab. Bima) menyampaikan komitmen dukungan infrastruktur jalan untuk pengembangan Taman Nasional Tambora sesuai anggaran yang tersedia tahun 2018. Terkait hal tersebut, maka tim kabupaten harus menyiapkan jadwal melakukan survey lokasi. BAPPEDA Kabupaten Bima akan melakukan koordinasi secara intensif dengan Dinas PUPR Kabupaten Bima dan Dinas Pariwisata Kabupaten Bima. Dengan demikian akan terwujud integrasi program yang baik dan merupakan peluang mengingat APBN untuk pengembangan Taman Nasional Tambora cukup besar.

The Sound From Caldera

Sumber : Balai TN. Tambora

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini