Partisipasi Saka Wanabakti dalam Pelestarian Alam

Jumat, 06 Oktober 2017

Cianjur, 6 Oktober 2017. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) untuk yang kesekian kalinya melakukan pengembangan model pendidikan konservasi dan lingkungan hidup bagi masyarakat di sekitarnya, antara lain melalui kegiatan kepramukaan. Pada tanggal 27 sampai dengan 28 September 2017 bertempat di Bumi Perkemahan Mandalawangi, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Cianjur melaksanakan pendidikan konservasi dengan sasaran anggota Pramuka Saka Wanabakti Gerakan Pramuka Kwarcab Cianjur. Kegiatan ini dikuti 30 orang pelajar SLTA dari 10 sekolah di Kabupaten Cianjur. Acara dibuka langsung oleh Kepala Bidang, Ir. V. Diah Qurani Kristina, M.Si. Peserta difasilitasi 6 mentor dari Balai Besar TNGGP dan Pramuka Saka Wanabakti Kwarcab Cianjur.

Pembinaan Pramuka Saka Wanabakti ini adalah salah satu metoda pendidikan konservasi lingkungan yang mengajak peserta untuk mengeksplorasi potensi alam melalui kegiatan lapangan yang dikemas secara rekreatif edukatif, disinergikan dengan materi kepramukaan, khususnya Krida Reksa Wana. Materi yang disampaikan antara lain pengenalan kawasan konservasi, pengenalan keanekaragaman hayati, dan pengenalan ekosistem perairan seperti: analisa vegetasi, identifikasi tumbuhan, praktek pengenalan dan penggunaan Global Positioning System (GPS) dan camera trap, eksplorasi sungai, miniatur taman nasional, dan diskusi serta malam keakraban bagi seluruh peserta dan panitia.

Menurut salah seorang perwakilan peserta, Widiastuti mengatakan, “kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, memberikan pengalaman yang menyenangkan, banyak ilmu pengetahuan baru yang kami dapatkan, terutama saat materi praktek pengenalan GPS dan pengoperasian camera trap, kami sangat antusias”. Dengan adanya pernyataan seperti itu, kami optimis seluruh peserta menikmati dan termotivasi untuk mencintai alam lingkungannya. Di dalam materi GPS dan camera trap seluruh peserta diperlihatkan hasil hasil camera trap monitoring populasi macan tutul (Panthera pardus melas), dimana Cianjur merupakan site monitoring satwa tersebut. Seluruh peserta baru pertama melihat hasil camera trap dan semuanya sangat antusias.

Dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan seluruh peserta dapat mengaplikasikan hasil pendidikan dalam kehidupan sehari-hari secara nyata, produktif, dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Hal ini dimaksudkan sebagai wujud baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara, sehingga kelestarian alam khususnya yang terdekat dengan mereka dapat terjaga, yaitu Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Sumber: Andie Martien Kurnia, SP. – Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar TN Gn Gede Pangrango

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini