BBKSDA Papua Bentuk Desa Binaan Tobati Enggros

Minggu, 10 September 2017

Jayapura, September 2017. Pada hari Sabtu (9/9/2017) Tim BBKSDA Papua di Kampung Tobati yang berada di pesisir TWA Teluk Youtefa telah membentuk Desa Binaan Tobati Enggros yang diberi nama “Henwany” artinya adalah Hati yang Terbaik untuk Melangkah ke Satu Tujuan.  Kegiatan dilakukan di salah satu rumah warga dan diikuti oleh 30 orang.  Kepala Kampung Tobati Bpk. J Derroy Mano berkesempatan hadir, sedangkan dari Kampung Enggros, kepala kampung diwakili oleh Sekretaris Kampung Bpk. Nicodemus Merauje dan dari BBKSDA Papua diwakili oleh Kasi P3 Lusiana D. Ratnawati, S.Hut.,M.P. Adapun pembentukan Desa Binaan ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dalam pengelolaan potensi sumber daya berikut permasalahannya guna peningkatan kemandirian, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat daerah penyangga kawasan konservasi  dengan tetap menjaga kelestarian kawasan konservasi.

Penetapan Desa/Kampung Tobati Enggros berdasarkan SK Dirjen KSDAE No. 80/KSDAE/SET/KSA.1/2/2017 yang didasari oleh tingkat ketergantungan terhadap kawasan konservasi yang cukup tinggi sehingga salah satu upaya mengurangi tekanan masyarakat terhadap kawasan konservasi adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah penyangga melalui pembinaan/pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat yang akan menjadi program kerja Desa Binaan diperoleh dengan menggali potensi dan peluang produk-produk unggulan desa selama ini, dan/atau yang bisa dikembangkan di masa datang. Bersama masyarakat yang sangat antusias dan didampingi Septi Pascaisnawati, S.Hut sebagai pendamping potensi tersebut dapat digali, dan dikarenakan Desa Binaan ini merupakan kawasan perairan maka merupakan sumber daya alam yang ada di sekitar merupakan potensi yang dapat dikembangkan. 

Kepala Kampung Tobati Bpk. J Derroy Mano berkesempatan menyampaikan apresiasi dan dukungan pada kegiatan pembentukan Desa Binaan dan mengharapkan bahwa dengan kegiatan ini kemandirian dan mutu kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, serta hidup harmonis dengan kawasan konservasi dan alam sekitarnya.  

Sumber Info : Septi Pascaisnawati, S.Hut (Penyuluh Kehutanan BBKSDA Papua)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini