Pendidikan Konservasi Sejak Usia Dini di TN Kep. Seribu

Jumat, 01 September 2017

Pulau Kelapa, 31 Agustus 2017. Tim penyuluh kehutanan SPTN Wilayah I Pulau Kelapa mendapat kesempatan untuk mengajar “Pendidikan Konservasi” bagi para siswa kelas 5 SD Negeri 02 Kelapa di Kepulauan Seribu sebagai bentuk implementasi kegiatan “Muatan Lokal”.

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat sejak usia dini untuk mengenal ekosistem dan lingkungan sekitar, sehingga tumbuh rasa kesadaran untuk menjaga dan melestarikan ekosistem.

Pada kesempatan ini, tim dibantu oleh 4 orang mahasiswa dari Departemen Ilmu Dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan Dan Kelautan, IPB. Keempat mahasiswa ini kebetulan sedang melaksanakan ekspedisi di Kepulauan Seribu dibawah naungan Himpunan Mahasiswa Ilmu Dan Teknologi Kelautan (Himiteka) yang merupakan himpunan profesi dari Departemen ITK. Adapun tema yang disampaikan dalam pendidikan konservasi ini adalah “Pengenalan Ekosistem Dan Spesies Penting Di Taman Nasional Kepulauan Seribu”. 

Dalam pertemuan ini, tim memberikan materi tentang pengenalan dan fungsi ekosistem mangrove, ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang. Selain itu, tim juga memberikan materi tentang penyu sisik (Eretmochelys imbricata) yang merupakan salah satu satwa dilindungi di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan selama 90 menit (2 Jpl) dengan metode ceramah dan tanya jawab. Materi disampaikan dalam bentuk power point dengan isi materi lebih banyak dikemas dalam bentuk visual (gambar dan foto) disertai sedikit tulisan serta pemutaran film konservasi tentang mangrove, terumbu karang, lamun dan penyu agar materi menjadi variatif dan menarik sehingga para siswa semakin antusias menyimak informasi yang disampaikan.

Suasana yang dibangun dalam belajar mengajar adalah santai dan riang gembira, tetapi tetap fokus pada sasaran dengan menyisipkan pesan-pesan kepada para siswa agar menjaga kelestarian ekosistem sekitar melalui upaya tidak membuang sampah ke laut, tidak menangkap ikan dengan bom dan bius serta memberikan pemahaman bahwa jika ekosistem perairan laut rusak maka ikan akan habis dan mereka kelak tidak akan bisa menikmati ikan-ikan yang ada di sekitar mereka. Waktu 90 menit terasa sangat singkat dikarenakan antusiasme dan keseruan para siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. 

Dalam kegiatan ini, tim memberikan kuis (pertanyaan) disertai doorprize berupa sticker sehingga para siswa semakin antusias dan berebut dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas ini akan ditindaklanjuti dengan kegiatan praktek lapangan berupa penanaman mangrove dan penanaman karang di kantor SPTN Wilayah I Pulau Kelapa.

Sumber? : Ahmad Firman Alghiffari, S.Hut.,M.I.L. - Penyuluh Kehutanan Muda Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini