Yuukk Budidaya Ikan ke TN Danau Sentarum

Minggu, 27 Agustus 2017

Putussibau, 27 Agustus 2017. Rombongan Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat yang terdiri dari 4 orang pegawai Balai Pelatihan dan Kewirausahaan Kehutanan (BPKK) dan 7 orang masyarakat yang merupakan anggota kelompok Silvofishery datang ke Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu untuk belajar budidaya ikan.

Selama 4 (empat) hari sejak tanggal 27 – 30 Agustus 2017 rombongan yang berjumlah 11 (sebelas) orang ini melakukan pemantauan secara langsung setiap aktiftas nelayan yang melakukan kegaitan budidaya ikan di dalam kawasan TNDS.

Dengan mengunjungi langsung ke lokasi pembudidayaan ikan di dalam kawasan TNDS, rombongan ini berharap dapat melihat cara pengembangan, pengolahan pasca panen dan pemasaran ikan yang dikembangkan melalui pola silvofishery secara langsung.

Lokasi yang dikunjungi rombongan ini adalah kelompok tani lubuk lawa dan kelompok tani tekenang yang melakukan budidaya Ikan Toman (Channa micropeltes), selain itu dilakukan juga kunjungan ke lokasi-lokasi penangkaran Ikan Arwana Super Red (Scleropages formosus) yang terdapat di Wilayah Lanjak Kecamatan Batang Lupar.

Setra Yuhana, selaku ketua rombongan studi banding ini menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan kesan tersendiri bagi rombogan ini, karena selain disuguhi oleh keindahan alam TNDS juga anggota rombongan dapat belajar banyak dari pengalaman masyarakat di dalam kawasan TNDS dalam membudidayakan ikan dengan memanfaatkan kawasan hutan.

Disatu sisi masyarakat dapat memperoleh manfaat dari keberadaan kawasan konservasi, di sisi lain kawasan dapat terjaga kelestariannya karena peran serta masyarakat yang turut membantu menjaga kawasan konservasi ini.

Dijelaskan pula oleh Setra, yang juga merupakan Kepala UPTD BPKK, jika memungkinkan akan dikembangkan pola kemitraan antara kelompok tani silvofishery yang terdapat di Jawa Barat dengan kelompok tani silvofishery yang ada di kawasan TNDS, hal ini dalam rangka sharing pengalaman dan keahlian dalam hal membudidayakan ikan di kawasan hutan. Selain itu, ke depannya juga perlu didiskusikan terkait pola pemasaran produk hasil kelompok tani silvofishery antara ke dua propinsi ini karena kedua wilayah ini memiliki potensi yang berbeda dan peluang usaha yang potensial untuk dikembangkan. 

Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Arief Mahmud menyambut baik kegiatan studi banding yang dilakukan oleh BPKK Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat ini. Arief menerangkan bahwa kegiatan ini sebenarnya tidak hanya menambah wawasan rombongan yang melakukan studi banding saja, tetapi kelompok petani yang terdapat di dalam kawasan TNDS juga dapat menggali informasi dan berbagi pengalaman dari kelompok tani silvofishery Propinsi Jabar yang berkunjung ke mereka.

“Setiap wilayah pasti memiliki potensi unggulan yang dapat dikembangkan dalam bidang silvofishery, semakin banyak pengamalan yang kita peroleh dari berbagai tempat maka akan sangat membantu kita dalam mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada di wilayah kita, oleh karena itu kegiatan studi banding seperti ini akan memberikan manfaat yang baik bagi kedua belah pihak” tambahnya. (GBH)

Penanggung Jawab Berita
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Dian Banjar Agung, S.Hut., M.Sc.

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini