Pentingnya Peningkatan Kinerja Kepegawaian BKSDA Bengkulu

Rabu, 30 Agustus 2017

Bengkulu – 30 Agustus 2017. Sekretaris Ditjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir. Herry Subagiadi, M.Sc., melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu. Agenda kunjungan beliau adalah melakukan pembinaan pegawai dalam rangka Inhouse Training Pejabat Fungsional Balai KSDA Bengkulu.

Pembinaan oleh Sekditjen ini sekaligus menandai berakhirnya kegiatan pelatihan yang telah berlangsung sejak tanggal 28 Agustus 2017 tersebut. Tim Trainer berasal dari Bagian Kepegawaian dan Ortala Ditjen KSDAE yang dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Kepegawaian, Bapak Munarto, B.Sc.F., S.P., M.M. Selain Bapak Sekditjen, turut hadir dan memberikan pembinaan terhadap pegawai balai KSDA Bengkulu adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, Bapak Ir. Agus Priambudi, M.Sc dan Kepala Balai KSDA Bengkulu, Ir. Abu Bakar.

"Saya menekankan pentingnya peningkatan profesionalisme, repositioning ASN sebagai pelayan masyarakat, peningkatan loyalitas pegawai terhadap institusi, memegang teguh rahasia negara dan rahasia jabatan, perlunya membangun suasana kerja yang harmonis, hindari konflik kepentingan pekerjaan dengan kepentingan pribadi dan golongan, patuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta membangun budaya keteladanan" ucap Bapak Sekditjen KSDAE terkait 7 hal peningkatan kinerja kepegawaian.

Selain itu, beliau menambahkan bahwa tantangan pembangunan KSDAE ke depan akan semakin kompleks. Hal ini perlu direspon dengan berinovasi dalam pelaksanaan program konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem.

Meneruskan arahan Dirjen KSDAE, Bapak Sekditjen menegaskan perlunya setiap UPT untuk segera menyusun kerangka acuan kerja pelaksanaan program Role Model dan pembangunan Situation Room.

Program Role model dapat fokus pada dua hal utama, yaaitu inovasi pelaksanaan program penyelesaian permasalahan atau program peningkatan potensi kawasan konservasi. Situation room menjadi ruang kendali dan ruang informasi yang dapat digunakan oleh pimpinan UPT dalam menentukan kebijakan-kebijakan teknis di lapangan.

Selain itu, beliau menyampaikan bahwa Dirjen KSDAE juga menginginkan agar para pejabat fungsional dapat memiliki spesialisasi bidang keahlian. Spesialisasi bidang misalnya adalah dalam bidang konservasi kawasan, pengembangan jasa lingkungan dan community development. Ditambahkannya lagi, diharapkan setiap UPT dapat menerbitkan buku-buku hasil pelaksanaan kegiatan di lapangan. Sehingga karya konservasi dapat dilihat dan dibagikan kepada masyarakat.

Sumber : Balai KSDA Bengkulu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini